Penerjemah : reireiss
Source ENG : Jingle Translations
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
Chapter 30 - Pengamatannya
Ini
adalah hari Upacara Pertunangan.
Baru saja, diumumkan bahwa Perdana Menteri telah tiba bersama dengannya.
Memikirkan
tentang sebentar lagi dia akan menjadi milikku, membuatku sangat bahagia.
"Ya,
itu karena, akhirnya dia akan menjadi milikku. Ayahanda, boleh anak ini meminta
izin?”
Di
ruang tunggu yang terhubung dengan ruang upacara, dengan Ayahandaku berdiri di
sampingku, kami membicarakan tentangnya.
"Dikatakan
bahwa cinta itu buta, tapi aku tidak pernah menyangka bahwa kau menjadi seperti
ini. Kalau tahu begini, harusnya aku langsung menerima proposal Perdana
Menteri."
Ayahanda
memandangku tidak terduga.
“Anak
ini juga menyesal tidak bisa bertemu dengannya lebih cepat. Tapi, anak ini
tetap tidak menyesal meski kami bertemu dengan cara seperti itu."
Setelah
aku mengatakannya, ayahanda memandangku dengan wajah cemburu.
"....Apakah
putri itu benar-benar cantik?"
"Tentu
saja penampilannya benar-benar indah, tapi itu bukan satu-satunya alasan
mengapa anak ini menyukainya. Sikap dan tindakannya yang menawan, juga
keberanian yang dia miliki. Segala yang ada padanya.. Bisa membuat anak ini
tertarik dan tidak akan pernah melepaskannya.”
Jika
itu tentang dia, aku bisa terus berbicara selamanya. Ayahanda merasa heran
dengan kelakuanku.
"Kau
benar-benar jatuh cinta, ya?"
“Ya,
anak ini sudah menyadarinya. Karena itulah, anak ini mengandalkan Ayahanda."
Ayahanda
langsung paham dengan maksud dari kata-kataku, aku pun menatap Ayahanda dengan
intens.
"Kau
tahu, kita harus mengonfirmasi “Bunga Raja” terlebih dahulu."
"Karena
Ayahanda adalah orang yang cerdas, anak ini yakin bahwa Ayahanda bisa menarik
suatu kesimpulan dari itu."
“....Hah..
Aku bertanya-tanya apakah aku harus bersyukur karena kita tidak harus melakukan
dua kali pekerjaan? Ah.. Itu dia?"
"Benar,
itu dia."
Seperti
yang sudah kutegaskan, dengan pandangan enggan, Ayahanda mengangguk, berpikir bahwa
jika itu masalahnya, maka mau bagaimana lagi. Keduanya akan langsung pergi
setelah upacara pertunangan.
T/N
: Buat yang ga paham... Intinya, Freed
ini minta izin ke Ayahnya agar seusai upacara pertunangan dia bakal ‘ngehabisin
waktu’ berduaan aja sama Lidi.
Ibundaku yang ada di belakang kami terus diam.
Akhir-akhir ini, aku belum bertemu dengannya selain dari acara formal, dan aku tidak
pernah tahu apa yang dia pikirkan.
Lidi
akan segera tiba. Ini adalah pertama kalinya acara formal yang membosankan akan
menjadi sesuatu yang sangat menghibur.
***
Aku
terpikat oleh Lidi, yang dibawa oleh Perdana Menteri, saat dia berjalan ke arah
sini.
Dia,
yang tubuhnya dibalut gaun formal, muncul dengan sangat indah bagaikan bunga.
Mengenakan
gaun garis ramping berwarna ungu, dengan anggun dia berjalan ke sini, semua
orang yang hadir di aula ini menghela nafas kekaguman.
Tapi
aku agak kecewa karena dia memakai bolero untuk menyembunyikan “Bunga Raja”.
Karena
dia adalah milikku... Dari lubuk hatiku, aku ingin memamerkan kepada semua
orang yang berada di sini bahwa dia sudah memiliki “Bunga Raja”.
Mata
kami bertemu...
Aku
tersenyum kepadanya, tapi untuk sesaat aku terkejut, karena dia langsung
mengalihkan pandangannya dariku.
Apa
ada yang salah?
Aku
merasa bahwa itu aneh, aku mengamatinya, untuk beberapa alasan, dia terus
menerus mencuri-curi pandang kepadaku.
Meski
begitu, dia tetap mengalihkan pandangannya setiap kali mata kita bertemu, aku
berusaha mengabaikannya...
Dari
sudut pandang orang luar, sikapnya mungkin tampaknya sempurna, tapi aku tahu
bahwa sebenarnya dia itu merasa gelisah.
Bahkan
pembicaraan antara Ayahanda dan Perdana Menteri pun tidak ia perhatikan, aku
terkekeh kecil.
Apa
yang membuatnya menjadi seperti ini?
Setelah
kuawasi, aku tersadar bahwa dia tidak mencuri-curi pandang ke arahku, melainkan
ke arah pakaianku.
Setelah
kulihat lebih dekat, pipinya sedikit merah.
Melihat
ekspresinya itu, tiba-tiba aku teringat dengan kejadian kemarin.
T/N
: merujuk ke kejadian mereka pas
‘menghabiskan malam bersama’ di kejadian itu muka Lidi memerah.
Mau
bagaimana lagi, wajahnya yang memerah seperti itu sangatlah imut.
...Dia
pikir, tidak ada yang memperhatikannya, ya.
Ya..
Memang dalam kenyataannya, selain aku, kurasa tidak ada lagi yang memperhatikannya.
Aku
terkejut karena dia menyukai penampilanku yang seperti ini.
Aku
tidak terlalu suka seragam yang kaku ini, tapi akan berbeda jika dia
menyukainya.
Hmm...
Dengan senang hati, aku akan membuatnya bahagia dengan seragam ini.
Sambil
tersenyum, diam-diam, aku terus mengamatinya.
***
Upacara
pertunangan pun dimulai, kami melakukan pertukaran nama.
Aku
berlutut di hadapannya, sekali lagi, dengan sepenuh hati aku menyatakan
perasaanku padanya.
“Saya
Friedrick van de la Wilhelm. Kepada satu-satunya putri cantik yang tercinta. Tolong
berikan saya nama Anda. Sebagai gantinya saya bersumpah untuk hanya mencintai
Anda seorang sampai kehidupan ini padam.”
Kalimat
terakhir yang kukatakan itu tidak ada dalam “Adat Pertunangan”..
Aku
menambahkannya secara pribadi, meski sedikit, tapi aku berharap dia bisa
memahami keseriusanku.
Seketika
seluruh pejabat dan bangsawan yang hadir menjadi berisik, tapi kemudian mereka
kembali tenang.
Itu
adalah reaksi yang wajar saja, karena secara implisit aku menyatakan bahwa aku
tidak akan mengambil selir.
Tapi...
Sayangnya, orang yang ada di hadapanku ini malah sibuk melamun.
Setelah
menyelesaikan pertukaran nama, aku mendekatinya.
Sebagai
uji coba dengan dugaan bahwa dia menyukai seragamku, aku mencoba tersenyum kepadanya,
dan dia memalingkan wajahnya dengan sekuat tenaga.
Sikapnya
ini... Aku berusaha keras untuk menahan tawa.
Ahh...
Dasar... Dia ini sangat manis.
Sekarang
aku menjadi yakin dengan dugaanku. Aku menjadi tertawa.
Segala
sikap Lidi membuatku sangat senang.
Aku
tidak bisa membayangkan seperti apa masa depanku tanpanya.
Memikirkan
itu... Aku mengulurkan tangan untuk mengawalnya.
Aku
menarik tangannya, menahan keinginan untuk memeluknya.
Lalu, aku mengajaknya keluar dari aula ini. Aku sudah tidak peduli dengan apapun lagi, aku akan membawanya ke kamar pribadiku.
***
Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.
Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!
Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
Previous | Table of Contents | Next
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment