Side Story 16
Source ENG: Novel Updates
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
***
TOLONG JANGAN BAGIKAN INFORMASI TENTANG BLOG INI!!
HAL ITU BISA MENGEKSPOS KAMI PADA PENULIS ATAU WEB RESMI.
JIKA ITU TERJADI, KAMI AKAN DIPAKSA UNTUK MENGHENTIKAN DAN MENGHAPUS NOVEL INI.
JADI MARI KITA HINDARI ITU BERSAMA-SAMA!!
***
"Mungkin aku melakukannya lebih baik dari
Pangeran." Jawab Seolhee dengan senyum lebar.
Ibunya telah mengajarinya ilmu pedang. Eunseol secara
langsung mengajarinya begitu dia mulai berlarian. Eunseol bilang, dia harus
bisa melindungi dirinya sendiri dalam situasi apapun. Setelah memiliki anak
ke-2, Ayahnya yang mengambil alih dalam mengajarinya sehingga dia tidak akan
mengabaikan pelatihannya. Karena itu, tempat yang paling menarik bagi Seolhee
di Istana Kekaisaran adalah Aula Latihan.
"Kalau begitu, bisakah kamu mengajariku?" Kang
Yoon bertanya dengan hati-hati.
Seolhee menyukai Pangeran kecil ini. Dia adalah seorang
Pangeran yang tidak sombong, dan selalu bertanya dengan berhati-hati.
Para Pangeran dan Putri yang sangat baik padanya, malah
membuatnya merasa tidak nyaman. Tapi anehnya, mungkin karena mereka memiliki
warna mata yang sama, dia tidak merasa tidak nyaman pada Kang Yoon.
"Ada banyak Paman yang lebih baik dalam ilmu pedang
dibanding aku, jadi Pangeran bisa segera meningkatkan ilmu pedangmu."
"Tapi, kalau aku harus keluar, aku perlu izin
Ayahanda..."
"Apa kamu berbicara tentang Yang Mulia Kaisar?"
"Satu-satunya waktu di mana aku bisa berbicara
dengan Ayahanda adalah saat Perjamuan Tahun Baru, aku harus melakukannya
sendiri…"
Karena dia belum pernah berbicara empat mata dengan
Kaisar, Kang Yoon sudah merasa tegang hanya dengan memikirkannya, suara Kang Yoon
pun menjadi semakin kecil.
Kenapa Kang Yoon takut pada Kaisar yang selalu lembut
padanya, meski Kaisar adalah Ayahnya? Seolhee kecil tidak mengerti.
"Kalau begitu, haruskah aku memberi tahu
Kaisar?"
"Bagaimana?"
"Bolehkah aku memegang tanganmu, Pangeran?"
Kang Yoon menganggukkan kepalanya. Kemudian Seolhee
bangkit dari posisinya dan menggenggam tangan Kang Yoon dengan erat. Kang Yoon,
yang lebih kecil dari Seolhee, memandang ke arahnya.
"Ke mana kita akan pergi?"
"Kita akan pergi menemui Kaisar."
"Ah, kamu harus memohon izin terlebih dahulu. Aku
tidak bisa pergi."
Kang Yoon yang ada di sampingnya berdiri sambil menangis,
takut dia akan diusir.
"Apa kamu tidak ingin belajar ilmu pedang dengan
cepat?"
"Aku ingin belajar!"
"Kalau begitu kita perlu mendapatkan izin dengan
cepat."
***
Istana
Kaisar
Jantung Kang Yoon berdegup kencang. Dia berjalan dengan
Seolhee yang memegang tangannya dengan erat.
Tidak peduli betapa bodohnya dia, Kang Yoon bukannya
tidak menyadari Seolhee, orang yang terkenal di Istana Kekaisaran. Ayahandanya,
yang adil dan tegas kepada semua Pangeran dan Putri, hanya mengizinkan Seolhee
untuk duduk di pangkuannya dan mengatakan bahwa dia (Yoon) merasa bahagia. Kang
Yoon berpikir dia tidak akan pernah bertemu dengan Seolhee seumur hidupnya, tapi
sekarang, mereka bergandengan tangan dan berjalan bersama seperti ini.
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
Previous | Table of Contents | Next
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment