Side Story 17 (END)


Penerjemah: reireiss

Source ENG: Novel Updates

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.

Terima kasih~


***

TOLONG JANGAN BAGIKAN INFORMASI TENTANG BLOG INI!!

HAL ITU BISA MENGEKSPOS KAMI PADA PENULIS ATAU WEB RESMI.

JIKA ITU TERJADI, KAMI AKAN DIPAKSA UNTUK MENGHENTIKAN DAN MENGHAPUS NOVEL INI.

JADI MARI KITA HINDARI ITU BERSAMA-SAMA!!

***

Seolhee hendak menyelinap melewati lapangan tapi dia berhenti saat mendengar suara cambukan. Orang-orang yang tidak bisa mengatasi rasa ingin tahu mereka berkumpul dalam lingkaran dan sambil melihat ke arah sana, mereka melihat sebuah hal yang membuat mereka membeku.

"Ah..." Kang Yoon semakin memegang tangan Seolhee dengan erat.

"Kurang ajar! 4 tahun yang lalu, Ayahanda berkata kalau aku tidak boleh menyentuhnya. Itu hanya rumor tidak berdasar yang kalian, Para Pelayan Istana sebarkan!"

Son Yu yang sangat marah menendang Pelayan Istana itu sambil berteriak. Cambuk tebal mengenai Pelayan Istana. Darah merah merembes di jeogori (pakaian atas hanbok) hijau muda yang mereka pakai. Seolhee, yang sekilas mengenali Pelayan Istana itu diam-diam berjalan mendekati mereka sambil mencengkeram tangan Kang Yoon.

"Pangeran, tolong berhenti."

"Ah, Seolhee ada di sini, apa kamu datang untuk makan dan minum denganku?" Son Yu berhenti menendang Pelayan Istana itu dan bertanya dengan senyum ramah.

Itu membuat Seolhee merinding, dia pun mundur. Tapi Kang Yoon berdiri di depan Seolhee.

"Kakak, hentikan."

"Siapa yang membiarkan bajing*n ini masuk ke sini? Dia pasti sudah gila."

Bibir Kang Yoon bergetar. Dia masih anak kecil yang tingginya hanya mencapai pinggangnya (SY).

"Oh, sekarang aku mengerti. Kalian berdua memiliki mata yang sama."

"Yang Mulia Kaisar tiba!"

Sebuah teriakan keras terdengar, diikuti dengan bunyi bel yang beras. Saat Kaisar datang, semua orang berlutut di lantai. Para Pangeran yang telah berkumpul di Aula juga ikut berlutut, menyambut Kaisar.

"Berisik."

Sama seperti yang lainnya, Seolhee juga ikut berlutut di lantai. Tapi Kaisar, tanpa ragu berjalan ke arahnya lalu memeluknya.

"Cih! Apa yang dilakukan bocah kurang ajar ini?"

"Itu bukan aku, Yang Mulia..."

Yoon, Sang Kaisar, dalam sekejap bisa menebak apa yang terjadi. Sudut mulutnya terangkat saat dia memeluk Seolhee dan secara mengejutkan dia menepuk punggung Seolhee yang kecil. Setelah sekilas melihat Putranya yang masih kecil berlutut di bawahnya, dia menelan tawanya.

"Sepertinya Seolhee cukup dekat dengan Sang Pangeran." Yoon, sambil memegang Seolhee dengan satu tangan, dengan lembut membelai tangan Kang Yoon dengan tangan lainnya.

"Ah, Ayahanda..." Kang Yoon mengangkat wajahnya yang memerah. "Tolong biarkan Pelayan itu mendapatkan perawatan."

Yoon memberi isyarat pada Pelayannya dan Para Pelayannya buru-buru membantu Pelayan yang dipukuli oleh Son Yu. Son Yu, yang sedang berlutut, menggertakkan giginya.

"Ayahanda, Pelayan i-"

"Ck! Aku tidak bertanya padamu, siapa yang menyuruhmu bicara?"

Setelah memotong kata-kata Son Yu, Yoon bertanya pada Seolhee. Seolhee ragu, apakah dia bisa mengatakannya. Lalu, Seolhee berbisik dengan suara yang sangat kecil di telinga Yoon, dan semua orang menahan nafas.

"Sepertinya Seolhee-ku ingin bermain dengan Pangeran. Ah, tapi bukan di sini. Melainkan di Kediaman?"

Meskipun Seolhee berbisik pelan, semua orang di Istana tahu apa yang dia tanyakan pada Kaisar karena Yoon mengulanginya dengan keras. Seolhee mengangguk dengan wajah merah.

"Baiklah. Pangeran bisa pergi ke Kediaman kapan pun dia mau."

Setelah berkata seperti itu, Yoon kembali memeluk Seolhee.

Yoon tidak pernah menunjukkan kasih sayang kepada anak-anaknya sendiri. Dia mengambil takhta dari saudaranya. Tidak ada jaminan bahwa anak-anaknya tidak akan melakukan hal yang sama. Pertama-tama, Yoon memiliki persepsi yang salah bahwa saudara memang seperti itu dan mereka dilahirkan untuk menjadi seperti itu. Karena itu, Yoon terobsesi pada anak Gurunya.

Yoon menyerahkan Seolhee ke Haewoon, yang diam-diam berdiri di belakang mereka dengan wajah sedih.

"Ayah!"

Haewoon menggendong Putrinya dan menatap Yoon, yang sekarang tersenyum puas.

Kurang dari 3 bulan setelah kejadian itu, seorang Pangeran diumumkan sebagai Pewaris. Putra Mahkota itu berasal dari garis keturunan Kerajaan Giran yang memiliki gencatan senjata dengan Kekaisaran Baek.

Nama Pangeran itu adalah Seo Kang Yoon.


***

Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!

Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!

***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***

Apa pendapatmu tentang bab ini?