Diterjemahkan oleh: Sei
Diedit oleh: Sei

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~

Musuh One-Flash


 Seekor gurita raksasa tiba-tiba muncul dan mengatakan kepada kami bahwa kami seharusnya 'tidak boleh ada'.

 Selain itu―siapa dia ini?

 Mengalihkan pandanganku kepada rekan-rekanku, aku melihat adik-adik seperguruanku yang gemetaran.

 Secara naluriah mereka siap, tetapi pedang yang telah mereka keluarkan bergetar.

 Bahkan Ellen sampai terduduk dan kehilangan semangat untuk bertarung.

 Betapa menyedihkannya muridku! Tapi aku tak bisa mengatakannya.

 Kukuri muncul dari bayanganku.

"Liam-sama, tolong segera kabur."

 Keputusan Kukuri untuk mempersilahkan aku kabur adalah keputusan yang tepat.

 Tapi, aku tak bisa kabur dari sini.

"Kalian mundurlah"

 Kukuri, yang biasanya menunjukkan sikap santai, merasa gelisah.

"Tapi!"

"Aku bilang mundur!"

 Ketika Kukuri mengikuti perintahku dan melangkah mundur, aku khawatir Masterku yang sedang melihat gurita raksasa itu.

"Master?"

 Ketika aku melihat Master, dia melihat gurita raksasa itu dengan gagah berani dan tanpa gemetar.

 Tidak ada rasa takut dan kemarahan.

 Dan dia bertanya kepadaku.

"Menurut Liam-dono, apakah kau bisa mengalahkannya?"

 Bukan Master yang akan menghadapinya?

 Sempat terpikir begitu, tapi kurasa Master ingin melihat kekuatanku.

 Gurita itu datang ke arah kami, tetapi Avid, yang berada di belakang kami, membentangkan Field untuk menyelimuti dan melindungi kami.

 Gurita raksasa memiliki penampilan yang tidak mengerikan itu merusak bangunan rumah Gubernur yang disentuhnya.

 Uap hitam yang dihembuskan dari mulut itu jelas terlihat beracun.

"―Nyaris setara, kurasa?"

 Gurita raksasa adalah lawan yang lebih tangguh daripada Pendiri One-Flash.

 Walau dengan One-Flash-ku, aku tak tahu apakah bisa mengalahkannya, aku merasa ada sedikit yang kurang.

 Lalu, Master berkata.

"Kalau begitu, aku serahkan padamu. Aku sudah ― tak bisa bertarung lagi."

"Eh?"

 Master tak bisa bertarung lagi?


 Yasushi, dengan ekspresi penuh keyakinan diri di wajahnya, tetapi juga menaruh sedikit harapan kepada murid-muridnya.

(Monster yang datang entah dari mana, tapi mereka bukan manusia biasa dan mereka bisa mengalahkannya, kan?)

 Melirik ke arah Rinho dan Fuka.

 Tetapi mereka tampak ketakutan.

 Dan mereka melihat Yasushi seolah-olah memohon bantuan.

(Dasar bodoh! Aku lebih lemah dari kalian semua! Tidak mungkin aku bisa mengalahkan lawan yang kalian takuti!)

 Saat melihat Liam, ia memiliki ekspresi aneh di wajahnya.

 Melihat Liam yang tenang membuatnya merasa kesal.

 Meskipun Avid baru saja menunjukkan kekuatan yang luar biasa, tampaknya ia melakukan yang terbaik hanya untuk mengerahkan Field dan menjauhkan gurita raksasa itu dari mereka.

 Field-nya secara perlahan-lahan terdorong ke dalam tanah dan gurita raksasa semakin membengkak dan menjadi besar.

"One-Flash !! Hanya kalian, di sini!"

 Entah kenapa, gurita itu sangat termotivasi untuk membunuh.

(Apa yang telah aku lakukan!? Memang aku belum pernah menjalani kehidupan yang bisa kubanggakan, tetapi aku tidak pernah melakukan apa pun yang membuatku sangat membenci!)

 Yasushi, yang baru saja mengatakan pada Liam bahwa dia tidak bisa lagi bertarung, berbohong secepat yang dia bisa untuk menyelamatkan hidupnya untuk saat ini.

 Agar mereka pikir bahwa dia menyembunyikan kekuatannya dan membuat mereka bertarung dengan monster itu, sebuah lelucon yang buruk.

 Kalau begitu, dia hanya perlu mengatakan bahwa dia tak bisa bertarung lagi.

"Aku ingin kau tunjukkan padaku sejauh mana kemampuanmu, Liam-dono."

 Untuk sementara, dia ingin mengandalkan Liam untuk dapat kabur dari tempat ini.

 Liam membuka matanya dengan heran, tetapi dia memberikan anggukan kecil dan melangkah maju.

 Yasushi berdoa dalam hatinya.

(Ya Tuhaaan!! Tolong bantu Liam sekali ini saja! Jika aku bisa lolos di sini, sisanya, aku akan meloloskan diriku sendiri!)

 Bahkan jika dia selamat, Yasushi terus berpikir untuk melarikan diri.


 Ketika Gudwar menunjukkan wujud aslinya, Si Pemandu memperhatikannya dari atas.

"Bagus, Gudwaaaaaar!! Kaulah yang terbaiiiik !!"

 Dia muncul di depan Liam dan rekan-rekannya dan menuju ke arah mereka tanpa sungkan-sungkan.

 Tubuhnya yang besar tampaknya dicegah oleh Field-nya Avid, tetapi sebenarnya kekuatan Liam membuatnya sulit untuk mendekatinya.

 Perasaaan dari para penduduknya.

 Dan perasaan orang-orang di planet-planet yang telah dia bantu sampai sekarang.

 Pohon Suci di milik keluarga Banfield dan harapan dari berbagai orang lain melindungi Liam.

 Hal itu diperkuat melalui Avid, sekumpulan logam langka, dan Field ini dijiwai dengan kekuatan suci.

 Dari sudut pandang Si Pemandu, Gudwar melompat ke dalam api.

 Jika itu dia, dia tak akan melakukannya apalagi menirunya.

 Bahkan jika Liam menang, luka yang ditimbulkan pada Gudwar akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk sembuh. Yang terburuk dari semuanya, ia akan menderita untuk waktu yang lama.

 Namun demikian, ada alasan mengapa Gudwar ingin membunuh Liam.

"Fu~, Namun, aku tidak mengira dia akan melangkah ke wilayah kami secara tidak sengaja. Mereka tidak bisa kita biarkan menjadi keberadaan yang mampu meriah kita, meskipun hanya sedikit!"

 Benar-benar sedikit.

 Hanya dengan sedikit sentuhan ujung jarinya, Liam melangkah ke ranah para Pemandu.

 Ini juga merupakan hasil dari serangkaian kesalahpahaman dan upaya untuk mencapai tempat yang lebih tinggi.

"Bagaimana kau bisa berkembang begitu pesat hanya dari sebuah trik sulap. Tapi sampai disini saja! Ayo, Gudwar, aku akan membantumu, jadi pastikan kau menang!"

 Asap hitam meluap dari Si Pemandu juga, memberikan dukungan kepada Gudwar.

 Saat Gudwar menjadi lebih besar dan mencoba menelan paksa Liam dan yang lainnya.

"―Ap!?"

 Si Pemandu bisa melihat cahaya menyatu di belakang Liam.

 Cahaya itu telah berubah menjadi sosok manusia yang lebih besar dari Avid, dengan hanya separuh bagian atas tubuhnya yang terlihat.

 Bentuk tubuhnya yang menyerupai manusia, dengan tubuh yang terlatih dengan baik, memberikan kesan seperti seorang dewa perang.

 Tubuh bagian atasnya tampak telanjang, tetapi mulutnya tampak tersembunyi oleh topeng prajurit lapis baja.

 Di tangannya ia memegang sebilah pedang.

 Mata raksasa cahaya yang diwujudkan itu menyorot ke arah Si Pemandu.

"B-Bohong. Dia menyadariku―Hih !?"

 Raksasa cahaya itu menghunus pedangnya.

 Di bawahnya, Liam juga melihat ke arah Si Pemandu.

"Dia menemukankuuuu!!"

 Pemandu yang kebingungan meninggalkan tempat itu, meninggalkan Gudwar.


 Saat itu aku menengadah ke langit dan melihat Si Pemandu pergi.

"―Aku menang"

 Rupanya, kejadian yang satu ini, bukan ― sepertinya, Si Pemandu membantu semua ini di balik layar.

 Layanan after-sales terlalu bagus, sampai aku merasa tak enak padanya.

 Tentang pendiri One-Flash dan armada musuh yang datang ― Dengan bantuan Si Pemandu, Aku pasti bisa menang!

 Yakin bahwa semuanya sudah beres, aku menyerahkan pedang yang ku pegang kepada Ellen.

 Ellen tampaknya tidak mampu berdiri.

"M-Master?"

 Apa yang akan Anda lakukan? Ellen yang menatapku seperti itu, lalu aku melihat ke arah Avid tanpa menjawab.

"Avid, berikan pedangku"

 Ketika sebuah pedang terbang dari kokpit Avid, aku mengangkat tangan kiriku untuk menerimanya.

 Ini adalah pedang favoritku.

 Gurita raksasa menjulang di depan ku, matanya yang besar memerah dan terbuka lebar.

"Pedang itu!"

 Sepertinya dia mengetahui tentang pedang ini, dia terlihat panik.

 Perasaan ku mengatakan bahwa pedang ini bisa memotong, tetapi ternyata aku salah.

 Pedang yang aku rampas dari Goaz itu adalah pedang yang sangat bagus.

 Ini juga berkat Si Pemandu.

"Ini adalah pedang terbaik yang aku miliki. Dengan yang satu ini bersamaku, aku tahu pedang ini akan sampai padamu."

 Aku meletakkan tanganku pada kepala Ellen.

"Ellen, aku masih belum menunjukkan One-Flash yang sesungguhnya sampai saat ini."

"Eh?"

"Akhirnya, aku menjadi mentor mu yang sejati."

 Aku melangkah dan memegang pedang di depan dengan kedua tangan.

 Ketika aku menariknya 30 sentimeter dari sarungnya, aku bisa melihat mataku di mata pedangnya.

 Mata ungu tampak bersinar.

"Aku masih belum bisa mengatakan bahwa aku tak membutuhkan pedang."

 Gurita raksasa yang melihat kearah ku semakin lama semakin besar dan besar seolah-olah sedang panik.

 Ia membengkak dan akan menelan Field yang dikerahkan oleh Avid.

"Seperti yang kuduga, pedang itu adalah God Bug―"

 Tak ada waktu untuk mendengarkan ocehan gurita raksasa.

"One-Flash"

 Alih-alih menarik pedang itu keluar, akupun langsung memasukkannya kembali ke dalam sarungnya dan mengeluarkan suara.

 Kemudian kilatan cahaya mengiris gurita raksasa itu, memotongnya menjadi dua secara vertikal.

 Asap hitam menyembur keluar dari bagian tubuhnya yang terputus dan tubuh gurita raksasa itu mengerut.

"IgyaaaGyaAAAaa !!"

 Sebuah teriakan bergema.

"Kalau ini ― yang akan ― terjadi ― seharusnya kalian ― aku"

 Tubuh gurita raksasa itu mengepulkan kabut ke udara, dan ketika asap hitam menghilang, partikel emas yang berkilau menari-nari di udara.

 ― Fenomena apa ini? Ini sedikit bagus. Tidak, aku cukup menyukainya.

 Aku menaruh pedangku di pinggulku dan kemudian berbalik.

 Rinho terlihat terkejut.

"Yang barusan ― K-Kakak, jangan-jangan"

 Fuka melepaskan pedangnya dan terduduk di sana, dengan mata berkaca-kaca.

"Menakutkaaan. Apa itu tadi? Aku belum pernah melihatnya. Kakak juga, tadi itu, hebat sekali. Aku tak mengerti."

 Ellen mengepalkan tangannya, menatap ku dan menangis.

"M-Master. Selamat. Aku tak bisa melihat Flash-nya Master. Tapi aku sudah memastikannya dengan mataku."

 Tebasan yang tak terlihat.

 Sejatinya, ini bukan memotong dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh siapa pun.

 Juga bukan membuat tebasan dengan sihir.

 Fenomena paranormal? ― Itu juga tak salah.

 Tetapi, jika salah satu dari semua teknik ini tidak ada, maka tidak akan tercapai.

 Setelah mempelajari semuanya, ada sebuah Teknik Flash yang bisa dicapai setelah melewati sebuah tembok.

"Master ― Aku akhirnya telah menguasai Teknik Rahasia One-Flash."

 Pertempuran berakhir dan aku membungkuk dalam-dalam kepada Master.

 Ini tentu saja bukan prinsip mendalam yang bisa dijelaskan dengan kata-kata yang panjang lebar.

 Jika Master dan si Pemandu tidak membimbing ku, aku akan selamanya melepaskan Flash salah yang sama seperti One-Flash palsu.

 Hal ini tidak membuat ku menertawakan para ahli pedang yang aku olok-olok sebelumnya.

 Semua pelatihan keliru terjadi, dan begitu juga dengan ku.

 Master memperlakukanku dengan baik.

"Bagus sekali, Liam-dono. Liam-dono telah melampaui ku. Tidak ada yang bisa ku katakan."

"T-Tidak. Aku masih belum setara dengan Master."

 Flash yang Master perlihatkan sewaktu aku kecil masih membekas di mataku.

 Itu adalah tebasan yang asli dari yang asli.

"Tidak, Liam-dono adalah yang terbaik!"
"Tidak, aku belum bisa mengalahkan Master."

"Tidak tidak, Liam-dono sudah menjadi yang terbaik!"
"Dalam hatiku, Master masih yang terbaik!"

"Kubilang, Liam-dono adalah yang terbaik!"
"Ku katakan, Master adalah yang ..."

 Saat aku dan Master berdebat, sebuah jendela kecil terbuka dan Marie melaporkan kembali dari sana.

『Liam-sama, gawat!』

"Ada apa? Jika kau kesulitan, aku akan―"

『B-Bukan. Beberapa musuh sudah mulai saling menyerang satu sama lain. 』

"Menyerang satu sama lain?"

『Ya. Sepertinya kelompok tentara bayaran yang mereka bawa telah mengkhianati mereka. 』

 Aku merasa terhibur melihat ekspresi bingung di wajah Marie.

 Selama Si Pemandu membantuku, aku takkan mungkin kalah!

"Di saat seperti ini, kalau tak salah―Keberuntungan bersamaku? Jangan terlalu terkejut. Aku hanya menang ketika aku harus menang. Kau juga lakukan pekerjaanmu."

『Y-Ya!』

 Komunikasi diputus.

"Nah, banyak yang harus kita bicarakan, tapi pertama-tama mari kita mengungsi, ya? Master, aku akan mengirimmu kembali ke kapal indukku."

"Tidak, aku tak layak untuk itu. Aku memiliki keluarga di planet ini―"

 Ellen membalas Master yang mengatakan begitu.

"Keluarga Yasushi-sama berada di bawah perlindungan Master."

"―Eh?"

 Apabila terjadi pertempuran, sang istri dan Yasuyuki-kun telah dievakuasi ke kapal induk terlebih dahulu.

"Tenang saja, Master!"

 Ketika aku mengatakan itu, entah mengapa mata Master melihat jauh.

"B-Begitu ya."


 Pada waktu itu.

 Di ruang angkasa, armada pemantau Liam, yang dipimpin oleh Marie, sedang bertempur.

"Ada apa dengan situasi ini?"

 Suara Marie bergema di seluruh anjungan, tetapi para awak kapal juga tidak dapat memahami situasinya.

 Si operator melaporkan.

"Kami menduga bahwa beberapa musuh telah membelot, tetapi kami tidak memiliki informasi lebih detail."

 Sekelompok 3.000 kapal, yang tampaknya tentara bayaran, menyerang sekutu mereka dan mengamuk di seluruh area.

 Ayah sang Gubernur―Armada Count juga terkejut karena diserang oleh orang-orangnya sendiri.

 Marie berkeringat dingin.

(Keberuntungan berpihak padaku―Seperti yang dikatakan Liam-sama)

 Liam, yang selalu menang, tidak peduli seberapa buruk kemungkinannya, tampaknya diawasi oleh sesuatu di luar pengetahuan manusia.

 Operator berteriak.

"Avid sudah kembali! Kita bisa melepaskan diri kapan saja!"

"Terobos kedepan! Evakuasi kapal induk sebagai prioritas! Lindungi Liam-sama, dengan seluruh nyawa."

 Secara harfiah mempertaruhkan nyawa mereka.

 Menyerang dan melepaskan diri dari musuh.

 Banyak aliansi yang akan dihancurkan, tetapi jika itu menolong Liam, merupakan suatu kebahagiaan bagi mereka.

"Musuh sedang runtuh. Formasi penyerangan!"

 Saat Marie memberikan instruksi, gambar Liam muncul di monitor anjungan pesawat.

『Kapal induk berada di depan. Aku juga akan pergi』

 Melihat Liam yang terluka tersenyum tanpa rasa takut, Marie mengabaikan perintah.

"Aku tidak akan mendengarkan perintah Liam-sama lebih dari ini. Bahkan jika harus mempertaruhkan leher saya, saya meminta anda untuk pergi dari sini."

『―Dengan siapa kau berbicara? 』

 Suara rendah Liam membungkam suasana di anjungan, tetapi Marie yakin ini adalah kesetiaan dan menasihatinya.

"Jika Liam-sama bertahan hidup, keluarga Banfield bisa bangkit berapa kalipun. Jika kita kehilangan Liam-sama di sini, sebaliknya, kita tidak akan pernah bangkit lagi. Saya tidak berniat mengubah pendapat saya."

 Liam tersenyum.

 Dia sepertinya menyukai jawaban Marie.

『Aku gembira mengetahui kesetiaanmu. Tetapi jangan terlalu meremehkanku. Apakah kau berasumsi bahwa aku lebih lemah? Aku adalah pria yang selalu menang. 』

 Yang menyela gambar Liam, yang tidak meragukan kemenangannya, adalah Chensi, pemimpin kelompok tentara bayaran.

『Lama tak bertemu, Liam-sama』

 Marie menatap gambar yang muncul, pada seseorang yang mengenakan pakaian yang terlihat seperti pakaian Cina.

"K-Kau"

『Aku memimpin sekelompok tentara bayaran ke dalam perang. Untuk sementara waktu, kupikir aku akan menghajar yang paling banyak musuhnya―Sebaliknya, kupikir ini mungkin kesempatan untuk melawan Liam-sama. 』

 Marie membuat wajah pahit.

(Dari semuanya, orang yang paling ekstremis di tentara kita berbalik melawan kita?)

 Marie juga seorang militan, tetapi yang paling elit dari mereka adalah tipe yang mendapatkan perasaan hidup dalam pertarungan, seperti Chensi.

 Bagi mereka, yang sangat senang menghadapi yang kuat, akan lebih menyenangkan untuk menghadapi Liam.

 Namun, mata Liam menyipit saat mendengar kata-kata Chenshi.

『Aku tak tertarik pada anjing nakal yang tidak tahu cara bermain. Jika kau ingin menyerang, segera serang. Aku akan menghancurkan kalian semua. 』

 Mendengar jawaban Liam, yang tidak mundur selangkah pun, pipi Chenshi memerah.

『Bukankah ini dimana seharusnya untuk meminta bantuan? 』

『Aku akan menang tanpamu』

 Menghadapi keyakinan yang tak tergoyahkan, Chenshi nampaknya menyerah.

『Karena itulah anda menarik. ―Biarkan aku berada di bawah komando Anda.』

 Saat 3.000 kapal berada di bawah komando Liam, operator memberitahukan kepadanya tentang situasinya.

"Meskipun disamarkan, tetapi itu semua adalah perlengkapan standar di keluarga Banfield!"

 Marie mendengar itu dan segera merenungkan jalan keluar dari situasi saat ini.

(Jumlah musuh telah berkurang dan jumlah sekutu telah meningkat. Tetapi perbedaan angka ini―)

 Di sana ― armada baru para bangsawan muncul.

 Armada besar, yang berjumlah 20.000 kapal, memiliki lambang yang berbeda dengan lambang keluarga Banfield.

 Melihat itu, ketenangan Liam sebelumnya menghilang dan matanya melebar karena cemas.

"—K-Kenapa?"

 Hal itu benar-benar mengejutkan bagi Liam.

 Komunikasi diterima dari armada tersebut.

『Aku di sini untuk membantumu, darling!』

***

Brian (´;ω;`)"Keberuntungan berpihak padaku ― Bukan itu, Liam-sama. Mengapa selalu saja anda dengan gembira menghadapi situasi yang tak menguntungkan? ― Brian ini sangat khawatir dan kerepotan."

Wakagi-chan ( ゜∀゜) "Bisa memotong apa pun yang diinginkan! Bukankah ini gawat, sang Tokoh Utama seperti ini. Tapi Tokoh Utama di [Otomege Sekai wa Mob ni Kibishii Sekai desu] adalah orang yang pemalu dan introvert, jadi tidak apa-apa! Meski dia Tokoh Utama yang seperti itu, tetapi ketika dia akan melakukannya, dia melakukannya. ― Dia akan melakukannya."

Brian (´;ω;`)  "Terima kasih atas kerja keras dan pembelaannya yang baik. [Otomege Sekai wa Mob ni Kibishii Sekai desu, Volume 7] juga memohon dukungannya."

***

Catatan TL: 
Saya tak membaca terjemahan Bahasa Indonesianya, jadi apabila ada yang kurang berkenan atau berbeda dari penerjemah sebelumnya, saya minta maaf. Silahkan berikan komentar. 
Terimakasih~