Chapter 18

Penerjemah : reireiss

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.

Terima kasih~


***

TOLONG JANGAN BAGIKAN INFORMASI TENTANG BLOG INI!!

HAL ITU BISA MENGEKSPOS KAMI PADA PENULIS ATAU WEB RESMI.

JIKA ITU TERJADI, KAMI AKAN DIPAKSA UNTUK MENGHENTIKAN DAN MENGHAPUS NOVEL INI.

JADI MARI KITA HINDARI ITU BERSAMA-SAMA!!

***

Claude keluar dan Henrietta pasti tidak bisa bangun dari tempat tidur karena sakit.

Aku melirik jam yang tergantung di dinding. Alexander masih berada di tempat latihan. Di luar pintu depan, ada pelayan yang sedang membersihkan salju yang menumpuk. Itu pekerjaan yang cukup gila karena beberapa pelayan yang mengambil cuti belum kembali. Itu cukup baik.

Jadi, sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyelinap ke kamar Alexander.

Bantuan Henrietta untuk mandi dan berganti pakaian sejak awal tidak diperlukan. Setelah mengikat tali di bagian pinggang gaun, aku meninggalkan kamar. Setelah berjalan menyusuri koridor untuk sementara waktu, aku bertemu dengan seorang pelayan yang baru saja membersihkan kamar Alexander.

Pelayan itu membungkuk padaku dan turun ke lantai bawah dengan kedua tangannya yang penuh dengan seprei. Aku berpura-pura melewati kamar Alexander dan pergi ke ruang kerja untuk berjaga-jaga. Aku mengunci diri di ruang kerja sampai pelayan itu menghilang.

Karena pelayan itu pergi membawa seprei, berarti dia sudah selesai membersihkan kamar. Dengan begitu, tidak ada yang akan memasuki kamar sampai Alexander kembali. Aku meninggalkan ruang kerja dan dengan cepat memasuki kamar Alexander.

Aku menutup pintu dan melihat ke sekeliling kamar yang tertata rapi. Setelah itu, aku langsung membuka laci. Seperti yang dikatakan Claude, buku harian yang diletakkan dengan rapi ada di salah satu sudut laci. Aku membuka sampul buku harian itu.

Tidak ada yang tertulis di halaman pertama. Aku membalik halaman. Halaman kedua.... ...Tunggu! Ini tulisannya hari ini. 11 Januari 295 di Kekaisaran Devonian.

Selain itu, tintanya belum benar-benar kering, sehingga goresannya tercecer di sana-sini. Kenapa kamu begitu terburu-buru? Aku membaca sekilas halaman-halaman bertanggal dan melihat beberapa halaman yang penuh dengan tulisan, di sana tertulis,

Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri? Kenapa kamu mencuri?

"Kyaaaa!!!"

Aku sangat terkejut sampai aku melemparkan buku harian itu. Jantungku berdebar dengan kencang.

Dari baris ketiga hingga akhir halaman, Alexander menuliskan, 'Kenapa kamu mencuri?'

Aku harus tenang. Aku ingin melihat apakah halaman berikutnya juga tertulis seperti itu? Aku mengambil buku harian yang jatuh di lantai.

Untungnya, halaman berikutnya sama seperti buku harian pada umumnya. Tanggalnya adalah 21 November 291 di Kekaisaran Devonian. Itu adalah hari di mana aku dan Ibuku tiba di Kediaman Duke.

Aku sedikit takut untuk membacanya, jadi aku mengambil nafas dalam-dalam. Aku memejamkan mata erat-erat lalu membukanya dan membacanya.

Aku punya Ibu tiri. Dia cantik seperti bidadari. Kurasa, aku bisa mengerti kenapa Ayahku bilang kalau itu adalah cinta pada pandangan pertama.

......Padahal dia pernah bilang kalau penampilan bukanlah segalanya.

Di sebelah Ibu tiri, ada O. Saat aku mendekat untuk menyapa, tiba-tiba jantungku berdetak dengan tidak beraturan dan sangat cepat. Aku sudah terbiasa berolahraga dengan keras untuk kesehatanku, tapi sepertinya tiba-tiba saja aku terkena sebuah penyakit. Akhirnya aku pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal pada O dengan benar. Aku langsung pergi ke dokter, tapi setelah pemeriksaan, dokter mengatakan kalau aku cukup sehat, bahkan dokter bilang aku bisa memakan sesuatu tanpa mengunyahnya. Lalu gejala apa ini?

Bagian pertama dari buku harian ini adalah tentang aku dan Ibuku. Aku menggigit bibirku dan membalik halamannya.

23 November 291 di Kekaisaran Devonian

Aku turun makan siang dan bertemu dengan O. Sepertinya aku membuatnya tidak nyaman, jadi aku sengaja duduk jauh darinya dan mulai makan. O tidak melirikku. Aku berpikir untuk menyapanya saat mata kami bertemu, tapi tampaknya itu masih sulit bagiku.

......Apa? Ini tampak seperti buku harian biasa. Lalu kenapa dia sangat kesal saat Claude menemukannya? Bahkan dia sampai mengusir seorang penyelidik, tidak seperti Alexander yang biasanya.

Di halaman kedua...... Dia bahkan menulis sesuatu yang seperti surat peringatan dengan tergesa-gesa. Karena penasaran, aku kembali membalik halaman berikutnya.

28 November 291 di Kekaisaran Devonian

Ayahku selalu sibuk, jadi ini adalah pertama kalinya seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan malam. O sering tertawa seakan dia sedang dalam suasana hati yang baik. Semua orang tampak bahagia, tapi tidak denganku. Jantung berdebar dengan sangat kencang sampai membuatku pusing. Akhirnya aku pergi ke kamar terlebih dahulu. Aku berbaring untuk beristirahat sebentar dan kemudian tertidur. Di tengah malam, H datang. Dia mulai lagi. Musim panas sudah berakhir, tapi dia datang hanya dengan memakai gaun tipis dan berkata kalau dia ingin masuk ke kamarku. Aku benar-benar membencinya.

Bahkan jika hanya inisial yang ditulis, bisa langsung diketahui siapa H itu. Dia benar-benar bertindak seperti tikus. Dia sedikit lucu.

6 Desember 291 di Kekaisaran Devonian

Sudah sekitar 1 bulan sejak mereka tinggal di Kediaman. Ibu tiriku memarahi Ayahku, dia bilang kalau dia ingin pergi berbulan madu. O yang ada di sampingnya memiliki ekspresi yang tampak seperti akan menangis. Entah kenapa saat aku melihatnya yang seperti itu, tiba-tiba aku juga jadi ingin menangis. Aneh. Aku tidak pernah menangis kecuali saat aku jatuh dari pohon saat usiaku 6 tahun dan lenganku patah karenanya.

Sejauh ini aku merasa kalau tidak ada yang aneh dengan buku harian ini, jadi aku meletakkannya. Tapi, aku sadar kalau aku hanya membaca beberapa halaman, jadi aku kembali membalik halaman berikutnya.

13 Desember 291 di Kekaisaran Devonian

Setelah waktu yang lama, akhirnya aku naik kereta kuda untuk mengelilingi perkebunan. Tampaknya roda kereta kuda agak longgar. Lalu, sebuah ide bagus muncul di benakku.

Saat aku ingin membaca kelanjutannya. Sebuah suara kecil terdengar dari luar dan kenop pintu berderak. Aku segera menutup buku harian itu dan memasukkannya ke dalam laci. Aku mengembalikannya ke tempat asalnya, jadi tidak perlu khawatir akan ketahuan.

Ini kan belum waktunya bagi Alexander untuk kembali? Kenapa dia sudah kembali? Saat suara pintu terbuka menusuk telingaku, aku melihat ke sekeliling, aku menggigit bibirku dengan keras. Tidak ada tempat untuk bersembunyi. Tempat untuk sembunyi.


***

Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!

Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!

***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***


Apa pendapatmu tentang bab ini?