Chapter 11

Penerjemah : reireiss

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.

Terima kasih~


***

TOLONG JANGAN BAGIKAN INFORMASI TENTANG BLOG INI!!

HAL ITU BISA MENGEKSPOS KAMI PADA PENULIS ATAU WEB RESMI.

JIKA ITU TERJADI, KAMI AKAN DIPAKSA UNTUK MENGHENTIKAN DAN MENGHAPUS NOVEL INI.

JADI MARI KITA HINDARI ITU BERSAMA-SAMA!!

***

Sendirian di ruang kerja, Alexander meletakkan cangkir teh yang dipegangnya dengan kasar. ‘Ini tidak mudah. Ini tidak mudah.’ Dia bergumam pada dirinya sendiri sambil menggosok sudut matanya seolah lelah.

Alexander tertawa terbahak-bahak ketika dia mengingat dirinya di masa lalu. Meski dia sudah bersusah payah untuk memeras air matanya untuk menahan Ophelia agar tidak meninggalkan Kediaman di malam hari, tapi apa yang dia dapatkan itu tidak berarti.

Untuk sekarang, Ophelia mengatakan bahwa ia akan tinggal di Kediaman ini sampai ia dewasa. Tapi tidak jelas apakah ia akan tetap berada di sini sampai saat itu. Melihat wajah pucat dan mata birunya yang hampir tidak tergerak oleh emosi, tak bisa dibayangkan apa yang sedang ia pikirkan.

“......Henrietta.”

Dia menatap cangkir yang diminum Ophelia. Seolah sudah menunggu, pintu ruang kerja terbuka dan Henrietta masuk. Seperti pelayan lainnya, dia membereskan meja seperti sudah terbiasa melakukannya.

“Aku tidak akan pernah memanggil namamu lagi, Henrietta.”

Henrietta mengangkat kepalanya karena terkejut. Dia menggosokkan tangannya di celemek dan berlutut di kaki Alexander.

“Maksud Tuan Muda?”

“Kenapa kau malah melakukan hal tidak berguna yang bahkan tidak kuminta?”

“Ah……”

Henrietta langsung menyadari maksud Alexander. Apa yang Ophelia pikirkan saat Alexander memanggil nama Henrietta. Alexander tidak akan tenang kalau Ophelia tidak memarahi Henrietta. Henrietta hanya bisa menggigit bibirnya dengan kuat.

T/N: Mungkin maksudnya, pas di chapter sblmnya pas Alex manggil Henrietta. Alex itu maunya Ophelia tuh marahin Henrietta krn udh bohong dgn bilang klo Alex manggil Ophelia. Tp ternyata Ophelia malah diem aja, jd Alex kesel n bertanya-tanya apa yg lg dipikirin sm Ophelia.

“Nona Ophelia adalah orang yang kesepian. Beliau seperti sepotong kaca tipis yang akan pecah begitu disentuh. Dan saya melihatnya, Tuan Adrian terus mengatakan hal-hal manis yang diselimuti dengan madu, saya yakin-”

“Kau yakin? Hal konyol apa yang kau bicarakan. Dia itu berbeda dari Ibuku. Dia bukan orang yang suka menempel pada pria.”

‘Itulah kenapa semua yang kulakukan tidaklah berguna.’ Dan Alexander hanya bisa menelan semua penderitaan itu. Tidak peduli seberapa keras dia mencoba mendekatinya, Ophelia selalu membangun tembok dan mendorongnya menjauh. Rasanya sepertia ia berkata, ‘Hentikan. Itu sudah cukup.’

“Sadarilah posisimu, Henrietta. Jangan lakukan hal yang tidak berguna.”

Alexander berdiri, mengabaikan Henrietta yang berlutut seperti seorang budak yang melayani tuannya. Alexander tidak pernah menyuruhnya untuk berlutut di lantai yang dingin seperti itu. Meski begitu, Henrietta tetap berlutut di hadapan Alexander seolah-olah dirinya sedang menyembah Dewa.

Tentu saja, Ophelia terlihat seperti seseorang yang bisa terkena bahaya karena dia tidak menunjukkan keterkejutan. Tapi atmosfer yang mengelilinginya, menunjukkan kalau itu bukan dirinya yang sebenarnya.

Bukannya aku tidak memiliki dugaan. Aku yakin ada suatu hal di pikirannya, itulah kenapa dia mencoba untuk meninggalkan Kediaman Duke di malam hari. Sebenarnya apa itu!? Alexander memikirkannya sambil memandang hujan es yang turun dari balik jendela yang setengahnya tertutup tirai.

Henrietta memalingkan mukanya saat dia melihat Alexander menggulung lengan kemejanya.


***

Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!

Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!

***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***


Apa pendapatmu tentang bab ini?