Penerjemah : reireiss
Source ENG : Jingle Translations
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
[POV Cain]
“Oh...
Bukankah ia benar-benar jatuh cinta...”
Duduk
di pohon yang nyaman, aku mengawasi Putri.
Berkat penyelidikan tadi malam, peta Istana sudah ada di kepalaku.
Aku
menunggu di dekat Gerbang Transfer, menunggu proses transfer, tampaknya akan
segera dimulai.
“Hee, luar biasa!!”
Ini
pertama kalinya aku melihat gerbang transfer sebesar ini, sungguh spektakuler.
Ribuan
orang akan ditransfer secara sekaligus di sini.
Dibandingkan
dengan negara lain, ukuran Gerbang Transfer ini jelas tidaklah normal.
Fakta
bahwa Komandan Divisi Penyihir yang mengoperasikannya sendirian juga
mencengangkan.
Komandan
Divisi Penyihir adalah orang yang bertanggung jawab atas Gerbang Transfer ini,
bersama dengan Putra Mahkota, negara ini benar-benar tidak bisa dianggap
enteng.
“Yah…
Karena kita berada di pihak yang sama sekarang, jadi tidak apa-apa.”
Sebaliknya,
aku menjadi lega karena kekuatan negara ini melebihi harapanku. Aku akan
khawatir kalau negara ini lemah dan tidak bisa melindungi Putri.
Bagaimanapun,
Tuanku akan menjadi Ratu negara ini dalam waktu dekat.
"Jadi
itu Putra Mahkota..."
Rumor
mengatakan kalau dia adalah Putra Mahkota yang 'Sempurna'. Ini pertama kalinya
aku melihatnya, bahkan dari kejauhan aku sudah bisa merasakan kekuatannya.
Dari
caranya berjalan, aku bisa mengetahui bahwa dia adalah orang yang terlatih. Dia
benar-benar seorang tentara.
Tapi,
yang paling menakjubkan…
“...Kekuatan
magis yang luar biasa!”
Mau
tak mau, aku merasa terkejut dengan kekuatan magis yang dimiliki Putra Mahkota.
Kekuatan
magis yang mengalir dari tubuhnya terkonsentrasi hingga batas maksimalnya, dengan
ini aku percaya bahwa dia bisa melawan sepuluh ribu orang sendirian.
Kekuatan
sihirnya berbeda dari pria di sebelahnya, yang tampaknya adalah Komandan Divisi
Penyihir.
Lagipula,
itu pasti karena dia adalah Keluarga Kerajaan.
Komandan
Divisi Sihir itu memiliki kesan yang sama seperti Putra Mahkota, mungkin itu
adalah ciri khas dari Keluarga Kerajaan negeri ini.
Sambil
menyimpulkan berbagai hal, aku terus mengamati keduanya.
Dia
memeluk tuanku yang merupakan tunangannya, dan bahkan dari kejauhan, aku bisa
tahu betapa bahagianya wajah Putra Mahkota.
Putri
meresponnya dengan balas memeluk
Putra Mahkota.
Hanya
dengan melihat mereka, aku mengerti betapa beruntungnya pertunangan ini.
“Yah...
Itu benar. Tidak mungkin Putri akan bertunangan dengan pria yang tidak ia
sukai...”
Sebagai orang yang selalu
mengikuti kata hatinya, tidak mungkin Putri mau mengikuti pernikahan begitu saja.
Melihat
wajah Putri yang memerah karena senang saat dia membenamkan wajahnya ke dada
Putra Mahkota, aku segera mengerti.
"Jika
Putri dipaksa untuk menikah di luar keinginannya, aku bisa saja membawanya pergi dari sini. Tapi…"
Ya.
Tidak apa-apa jika seperti ini.
Putri
berkata itu berbeda, tapi bagi
bangsawan, pernikahan dari perjodohan itu biasa.
Orang tua yang memutuskan siapa pasangan anaknya tanpa
menghiraukan keinginan anaknya sendiri.
Tidak
ada ruang untuk keinginan dari orang
yang bersangkutan.
Bahkan
pertunangan Putri juga diputuskan oleh orang tuanya.
Jadi,
kalau aku melihat bahwa Putri tidak menginginkannya, aku mempertimbangkan untuk
membawa Putri pergi.
“Aku tidak perlu khawatir.”
Dengan
senyum masam,
aku melihat keduanya yang bermesraan tanpa
mempedulikan sekitarnya.
Aku
tidak memahami pendapat Putri tentang Putra Mahkota dari ceritanya, tapi setelah
melihat ini aku bisa mengetahui bahwa mereka saling mencintai.
Dan
dalam hal ini, itu bukan tempatku untuk melakukan apa pun.
Selama putri tersenyum, aku tidak akan keberatan.
"Dengan ini tidak ada masalah, bukan."
Aku melihat Putri yang
dibawa pergi oleh Putra Mahkota, aku pun
segera berdiri.
Kalau
dipikir-pikir, aku belum melihat tempat tinggal Keluarga Kerajaan.
Aku melihat ke arah di mana Putri pergi.
―――Sebaiknya
aku menyelidikinya.
Aku
tidak tahu ke mana Putri akan pergi.
Karena itu, diam-diam aku
mengejar Putri.
***
Secara diam-diam, aku
menyerbu tempat tinggal Keluarga Kerajaan
dan seperti biasa bergerak bersembunyi di atas langit-langit.
Putri
dan Putra Mahkota menghilang di ambang pintu. Aku langsung menyadari bahwa itu kamarnya.
Aku
tidak berniat melihat mereka bermesraan
di ruangan ini.
Itulah
sebabnya aku berpikir untuk memeriksanya sebentar
saja lalu kembali.
“…Cih!?”
Saat
mereka memasuki ruangan, dengan panik aku langsung melompat menjauh dari segel penghalang yang tiba-tiba aktif.
Seketika seluruh ruangan itu dikelilingi oleh sebuah
segel penghalang yang sangat kuat.
"Apa
ini…"
Aku tercengang oleh
penghalang yang sangat kuat,
yang seperti mengatakan ‘tidak
ada yang akan lolos dariku.’
Penghalang
berpola jaring yang bersinar emas bukanlah sesuatu yang bisa didekati.
Begitu
disentuh, si pengguna
pasti akan merasakannya.
Selain
itu, karena aku tidak tahu efek seperti apa yang dimiliki oleh penghalang ini, aku tidak bisa sembarangan
mendekatinya.
“…Berbahaya.”
Keringat
dingin mengalir di tubuhku.
Kalau tadi aku tidak menyadarinya, aku
akan terjebak dalam jaring itu. Kalau tidak, bisa-bisa keberadaanku akan
langsung ketahuan.
"Tidak
salah lagi… Ini dibuat
oleh Putra Mahkota... Aku bersyukur, aku
tidak menerima misi pembunuhan Keluarga Kerajaan Wilhelm…"
Spontan
aku berkata.
Bagaimanapun,
dengan keterampilanku, aku selalu
menerima permintaan untuk membunuh Keluarga
Kerajaan dari suatu negara.
Faktanya,
aku memenuhi beberapa permintaan itu.
Namun,
tidak peduli berapa banyak aku diminta, aku
tidak pernah ingin menerima permintaan pembunuhan Putra Mahkota Wilhelm.
Bahkan aku tidak akan bisa mendekati kamarnya.
Aturan
dasar untuk pembunuh bayaran adalah membidik pada saat target rentan.
Tentu
saja, ada cara untuk menyerang di luar ruangan, tentunya aku tidak akan kalah.
Tapi,
aku merasa kalau aku tidak bisa menang
melawan Putra Mahkota Wilhelm secara langsung.
Bodoh
sekali melawan Putra Mahkota yang bahkan
bisa
mengalahkan sepuluh ribu orang sendirian
saja.
Kekuatan
dari pembunuh bayaran adalah tepat dalam memilih
tempat aksi. Itu adalah aturan yang tidak bisa
diganggu gugat.
Jika
itu tidak mungkin, tidak melakukan tugas adalah satu-satunya pilihan.
Kami
adalah pembunuh profesional. Apa yang salah dengan mengutamakan hidup kita.
“...Yah,
seperti ini tidak apa-apa bahkan tanpa melihat situasinya.”
Memastikan
untuk tidak terjebak dalam segel penghalang
Putra Mahkota, diam-diam aku meninggalkan
tempat itu.
Tidak
ada yang bisa
mendekati mereka ketika ada penghalang seperti itu.
“Ini
akan menjadi tidak sopan untuk mengganggu mereka yang sedang bermesraan.”
Bagaimanapun,
hari ini adalah pesta perayaan kemenangan.
Karena
mereka akan keluar pada saat itu, tidak masalah untuk menghabiskan waktu
sebelumnya.
Berpikir
seperti itu, aku kembali ke area umum.
Dengan mudah aku menghilang ke kerumunan
dan menghapus kehadiranku.
Karena
aku bisa memastikan keselamatan Putri, aku
melunakkan kewaspadaanku. Tetapi kemudian…
"!?"
Aku merasakan rasa haus darah yang menusuk. Rasa haus darah yang familier.
Karakteristik seorang pembunuh.
Spontan aku melihat ke belakang.
Namun,
tidak ada orang yang mencurigakan di sana.
Rasa haus darah yang seharusnya
kurasakan sesaat, kini
sudah lenyap.
“Apakah
ini imajinasiku…?”
Aku mengerti bahwa bukan itu masalahnya…
Keringat
dingin mengalir di tubuhku…
Ya, aku yakin.
Itu
adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat terampil.
“…Cih!”
Aku
mendecakkan lidahku dan sekali lagi fokus pada sekelilingku.
Ini
bukan waktunya untuk melamun. Aku
harus segera menemukan dan menghadapinya.
Aku
tidak tahu siapa yang mungkin menjadi targetnya.
Saat
mengamati sekeliling dengan hati-hati dan
dengan
ketidaksabaran, aku mendengar suara logam jatuh ke lantai.
Kemudian aku melihat
pria berwajah mulia yang berjalan melewatiku, secara naluriah aku mengalihkan perhatianku
ke lantai.
"!?"
Aku membuka mataku lebar-lebar, merasa heran.
Yang
jatuh ke lantai adalah sebuah rosario dengan salib perak.
Ini
bukan salib biasa…
Ini adalah salib terbalik.
Hanya ada satu orang yang memiliki benda ini.
“A…
Apostate…”
Sambil
bergumam aku mengikuti pria yang baru saja lewat itu. Aku
merasa kalau dia memberiku pandangan sekilas.
“…Cih! …Sial!”
Dengan
tergesa-gesa aku
mengambil rosario dari lantai dan mengejar pria itu.
Tidak
diragukan lagi,
pria ini adalah 'Apostate Hitam'.
Serikat 'Black' yang semalam beberapa anggotanya aku habisi.
Saat kewaspadaanku menurun, tanpa kusadari dia
mendekatiku dan menunjukkan item karakteristiknya ini.
Dia sengaja mengatakan bahwa dia adalah 'Apostate Hitam'.
“Apa
yang kamu rencanakan…”
Dan
kenapa kamu disini.
Aku
menggertakkan gigiku pada sikapnya yang mengatakan untuk mengikutinya.
Ini
mungkin jebakan. Tapi, aku
tidak punya pilihan selain pergi
mengikutinya.
“Apa
kamu tahu kenapa aku mendapatkan
julukan itu? Aku akan membuatmu mengatakan
segalanya.”
Dia
pasti tahu apa yang terjadi tadi malam.
Dan
dia mengetahui tentang aku.
Kalau tidak, dia tidak akan bertindak seperti ini.
Aku
pun bergumam dengan suara
rendah.
"...Tidak
peduli apa, aku tidak akan membiarkannya menyentuh Putri."
***
Tempat
di mana tidak ada seorang pun, yakni bagian belakang
Istana. Tempat di mana
pepohonan
tumbuh lebat, pria itu berbalik.
Pria
berwajah baby face,
mata kucing, dan memakai
pakaian bangsawan tingkat rendah biasa.
Rambut
hitam lurus kebiruan mencapai bahunya.
Dari
penampilannya,
dia terlihat seperti pria feminis biasa. Tapi aku merasakannya…
Orang
ini kuat. Bukan
kekuatan yang seperti
Putra Mahkota, melainkan kekuatan
yang sama sepertiku.
“…Kau adalah 'Apostate Hitam'?”
Saat
aku bertanya dengan penuh
keyakinan, pria itu berbalik dan dia berbicara.
"Hah?
Kupikir aku belum memperkenalkan
diriku, tapi kau sudah mengetahuinya?"
Tindakannya
yang jelas terlihat seperti berpura-pura itu
membuatku marah.
Kata-katanya itu… Tampaknya dia benar-benar meremehkanku.
***
Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.
Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!
Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
Previous | Table of Contents | Next
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment