Penerjemah : reireiss
Source ENG : Jingle Translations
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
[POV Alex]
"Aah...
Dia melakukannya."
Aku
memandang Freed dan adikku yang saling berpelukan dan menghela nafas.
Kemudian, dengan sedih aku melihat teman masa kecilku yang berada di sisi mereka.
Aku
tahu Will ada di sana. Tapi mungkin, adikku tidak menyadarinya.
Sepasang
kekasih itu terlihat bahagia, cinta pertama mereka saling menguntungkan.
Bagaikan
sebuah kebohongan adikku belum juga menyadari perasaannya sendiri
Mereka
menjadi pasangan konyol yang mengganggu lingkungan sekitar.
Dari
cara Freed dan Lidi berbicara satu sama lain, terlihat jelas bahwa cinta mereka
itu nyata.
Itu
di luar dugaanku.
Tanpa
memperhatikan tatapan heran dari sekeliling mereka, mereka memasuki dunia milik
berdua.
Yah...
Bahkan ini adalah pertama kalinya aku melihat wajah Freed yang seperti itu.
Suaranya
terdengar manis saat dia memanggil adikku. Dia tampak seperti orang yang sangat
berbeda, aku tidak bisa berhenti tertawa. Karena dia memamerkan sikapnya yang
seperti itu, tidak ada pilihan selain menerimanya.
Di
saat yang sama, aku merasa sangat bersimpati pada Will yang berada di samping
mereka.
Betapa
menyakitkan bagi teman masa kecilku, seorang wanita yang dicintainya sejak
kecil, kini sedang memeluk pria lain di depan matanya. Tapi, adikku itu mengarahkan
perasaannya pada Freed. Aku tidak bisa menyalahkannya, cinta memang seperti
itu. Itu di luar kendali seseorang.
Itu
tidak berjalan sesuai keinginan.
Berpikir
normal, Will memiliki spesifikasi tinggi. Membuat wanita yang dia cintai pingsan,
tidak akan menjadi masalah. Tapi, sayangnya pihak lain itu adalah adikku.
Will
yang tidak membuat dirinya diperhatikan juga bersalah, tapi bagaimanapun juga
adikku ikut bersalah karena dia sudah menunjukkan kebodohannya dengan tidak
pernah menyadari perasaan Will.
Ini
merepotkan, tapi kurasa ini adalah giliranku.
Teman
masa kecilku menguat. Orang tuaku memiliki ekspresi yang menyedihkan setelah
menyaksikan rangkaian kejadian ini.
Sambil
menggaruk pipiku, aku mendekati kedua sejoli itu.
“Ah...
Maaf mengganggu saat kalian tersesat di dunia yang hanya terdiri dari kalian
berdua saja. Tapi, bisakah kalian kembali ke dunia nyata?”
Aku
sengaja mengatakan itu untuk memisahkan mereka yang sejak tadi terus
berpelukan.
Tapi...
Mungkin itu karena sudah sebulan lamanya mereka tidak bertemu, daripada
membiarkannya (Lidi) pergi, Freed justru semakin memperkuat pelukannya.
Hoi,
lihatlah! Orang-orang di sini menjadi terkejut dengan sikapnya itu, bisakah dia
berhenti melakukannya.
Dari
saat Freed mulai menunjukkan kegilaan dan keterikatannya, para ksatria dan
anggota keluarga mereka telah menatap mereka berdua dengan heran.
Tentu
saja.
Pertunangan
dan pernikahan adikku murni dianggap sebagai sebuah kepentingan politik. Tidak
mungkin mereka membayangkan bahwa Putra Mahkota akan bertindak seperti ini.
Tetap
saja, entah bagaimana aku berhasil mengirim mereka ke kamar Freed.
Lebih
baik mereka bermesraan dengan bebas di kamar Freed daripada di depan umum.
Aku
hanya bisa menghela nafas melihat betapa penuh cinta tatapan keduanya.
Aku
tidak ingin melakukannya, tetapi untuk membuat mereka segera pergi dari sini,
dengan seenaknya aku menyebutkan bahwa aku akan berurusan dengan pekerjaan
administrasi Freed untuk sementara. Apa aku benar-benar akan melakukannya? Itu
masalah lain. Aku hanya mengatakan bahwa aku akan melakukan apa yang kubisa.
Benar,
aku tidak peduli dengan situasinya.
Aku
hanya ingin menjaga perasaan teman masa kecilku yang lainnya.
Karena
itu... Kalian sejoli yang sedang di m*buk cinta, cepatlah pergi.
Aku
membuat adikku berkorban, tapi kurasa, tidak apa-apa karena pada akhirnya dia
akan menyukai Freed.
Pertama-tama,
dia bahkan tidak melawan tindakan Freed.
Sebaliknya,
dia tampak sedikit bahagia dengan itu.
...Lalu,
kenapa dia belum menyadarinya?
Tidak
ada masalah karena orang itu lucu, tapi itu benar-benar sebuah misteri.
Meski
aku memiringkan kepalaku, aku mengalihkan pandangan dari keduanya yang pergi dari
tempat ini ke teman masa kecilku.
“Yo,
Will. Kau pasti lelah.”
“...Ah...
Alex.”
Aku
bingung bagaimana aku harus menyapanya, pada akhirnya aku memanggilnya dengan
kata-kata netral.
Will
yang merespon dengan lesu tersenyum lemah.
"Bagaimana
aku harus mengatakannya... Kau mengalami kesulitan?"
“Tidak
juga... Itu bukan ekspedisi yang besar.”
Will,
yang baru saja mengalihkan pandangannya, menyakitkan untuk dilihat.
Secara
tidak sengaja, suaraku menjadi intens.
“Bukan
itu... Jangan bilang kalau itu tidak sakit. Wajar untuk merasa sakit."
“Alex,
aku...”
Saat
dia mengalihkan pandangannya dari kata-kataku, aku memeluk bahunya dan
menepuknya untuk menghiburnya.
“Ayo
pergi! Aku akan menemanimu. Bagaimana?”
“......”
Ketika
aku memintanya, dia mengangguk dalam diam dan kami meninggalkan tempat itu.
Seharusnya
aku segera mengambil alih pekerjaan Glen saat ini, tapi aku memutuskan untuk
mengabaikannya.
Lakukan
itu nanti. Seharusnya untuk sekarang, tidak ada pekerjaan penting yang
membuatku harus segera turun tangan.
Ada
hal yang lebih penting dari itu.
Hal
terpenting saat ini bukanlah untuk mengambil alih pekerjaan, tapi tetap berada
di sisi teman masa kecilku yang patah hati. Bukankah begitu?
***
Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.
Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!
Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
Previous | Table of Contents | Next
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment