Penerjemah : reireiss 

Source ENG : Jingle Translations 

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup. 

Terima kasih~ 


Chapter 51.2 - Keinginan Shinigami


[POV Cain]

“Anak itu adalah putri dari keluarga bangsawan yang terkemuka di negeri ini.”

Ketika aku bertanya mengenai keberadaannya, penyihir itu membalasnya dengan kata-kata itu.

***

Meski nyaris berhasil keluar dari Sahaja hidup-hidup, kutukan itu terus berlanjut.

Aku merasa kalau ular-ular itu membelit tubuhku.

Awalnya aku hanya merasakannya di sekitar pinggangku, tetapi seiring berjalannya waktu, mereka menyebar dan sekarang menutupi seluruh tubuhku.

―――Kematian semakin dekat.

Tanpa diberitahu pun aku sudah mengetahuinya.

Rasa sakit itu bertambah dari hari ke hari, dan meskipun tidak terluka, sejak pagi ini aku mulai mencium bau darah.

Mungkin ini sudah waktunya. Itulah yang kupikirkan saat menyadari tanda-tanda itu.

Sudah seminggu sejak aku memasuki Kerajaan Wilhelm.

Aku tidak tahu lokasi persis di mana aku berada saat ini.

Karena aku bisa melihat Istana Kerajaan di kejauhan, maka, kurasa, saat ini aku berada di suatu tempat di dekat Ibukota Kerajaan.

Meski pincang, aku tetap maju selangkah demi selangkah.

Aku bisa datang sejauh ini berkat permintaan terakhir ayah, tapi ini sangat menyakitkan, rasanya aku ingin semuanya berakhir.

Lalu, aku bertabrakan dengan seseorang.

Mengecewakan, tubuhku jatuh.

Aku sudah tidak punya tenaga untuk bangun.

Kemudian, seorang wanita –yang mungkin seorang bangsawan mengatakan sesuatu.

Aku tidak bisa berbicara, tapi entah bagaimana, setidaknya aku masih bisa mendengar suaranya.

...Aku menyesal karena bisa mendengarkan kata-katanya itu.

Dia menjadi kesal karena aku tidak menanggapinya, dan akhirnya dia memerintahkan seseorang.

Mungkin saja, aku akan paksa untuk berdiri lalu dipukuli.

Pikiranku menjadi semakin tidak jelas.

...Aku tidak terlalu peduli. Lagi pula, aku akan segera mati. Tidak peduli apapun yang terjadi.

Setelah menyerah, aku memejamkan mata. Tapi seseorang tiba-tiba datang dan memotong pembicaraan.

Dengan penglihatanku yang semakin kabur, aku melihat ada sosok yang melindungiku.

Dia juga seorang wanita. Meski pakaiannya polos, tapi mungkin dia juga seorang bangsawan.

Aku bertanya-tanya, kenapa seorang bangsawan melindungiku? Bahkan, dalam sekejap dia (Lidi) memojokkan wanita itu.

Kedua wanita itu menatapku. Tudung yang kupakai telah lepas, membuat mataku terlihat..

Aku sangat ceroboh, seketika tatapan ketakutan dan kebencian terlihat. Tubuhku pun tidak bisa bergerak.

Faktanya, wanita yang bertabrakan denganku, dengan kasar menolakku dan menyebutku menjijikkan.

Sudah kuduga.

Dengan terengah-engah, aku mengarahkan pandanganku untuk berpikir begitu, tapi aku tidak bisa mempercayai telingaku ketika aku mendengar kalimat dari wanita yang menyelamatkanku.

"Itu bukan alasan untuk meninggalkan orang yang terluka."

Setelah mengatakan hal itu, dia mengusir wanita yang menolakku dan mulai bertanya tentang keadaanku.

Sebelum aku menyadarinya, muncul seseorang.

Mungkin itu adalah pengawalnya atau semacamnya. Setelah menerima pesanan, pria itu mulai memeriksa tubuhku.

Ini adalah kutukan yang tak terhindarkan―――

Saat pengawal itu berbicara, aku sedikit membuka mataku.

Benar... Hanya ada kematian yang tersisa untukku.

Kalau begitu.

―――Bunuh aku.

Aku mengatakan hal itu kepada wanita yang kini sedang menatapku dengan cemas.

Terlepas dari keadaanku, aku terpikat oleh mata ungunya yang indah.

Aku bertanya-tanya, sudah berapa tahun sejak aku dilihat dengan tatapan yang tulus seperti itu?

Kupikir, aku akan merasa senang jika aku dirawat oleh orang yang baik sepertinya. Tapi―――

"Kamu mau mati?"

Saat dia menanggapi kata-kataku, tanpa sadar mataku membelalak.

Dia memiliki ekspresi yang sangat serius, dia menatapku dengan lekat, seolah-olah telah mengambil keputusan, dia berbicara.

"Aku mengerti. Kalau begitu, aku akan melakukan sesuatu."

Aku tidak mengerti, kenapa dia mengatakan hal itu kepadaku.

Meski begitu, saat dia membelai kepalaku dengan lembut, tubuhku secara alami menjadi rileks dan mataku tertutup.

Ini... Terasa seperti tangan yang selalu membelai kepalaku dulu.

Air mataku mengalir dengan deras karena perasaan hangat ini.

Aku merasa, selama aku merasakan hal ini, maka tidak masalah apabila aku tidak akan terbangun lagi.

Kalau aku terbangun, hanya akan ada keputusasaan di hadapanku. Maka, lebih baik aku meninggal dengan merasakan kebahagiaan yang singkat ini. Kurasa, tidak ada yang salah dengan pikiran itu.

Itulah yang kurasakan saat berada di pelukannya, lalu... Aku mempercayakan semuanya kepada dia.

***

Aku mendengar suara seseorang yang sedang berbicara.

Terbangun oleh suara-suara itu, aku menemukan diriku berada di tempat yang asing.

Tempat ini berbaunya seperti tanaman herbal.

Tanpa tahu apa yang terjadi padaku, aku menjadi kebingungan.

Sepertinya aku tidak tertangkap. Aku lega setelah memastikan bahwa tangan, kaki, dan tubuhku semuanya bebas, tidak terikat.

Ketika aku bangun, aku menyadari bahwa dialah yang telah membantuku beberapa waktu lalu.

Melihat tatapan simpatinya, aku tidak percaya padanya ketika dia mengatakan bahwa kutukan itu telah hilang, jadi aku memeriksa seluruh tubuhku dengan bingung.

“Formasi hexcraft hilang...”

Tidak ada rasa tidak nyaman seperti ular yang melilit tubuhku.

Aku terdiam dan tubuhku merasa bebas untuk pertama kalinya setelah beberapa saat.

“Anak ini yang menolongmu.”

Aku terkejut dengan suara wanita tua itu.

Dia (Lidi) yang melakukannya?

Tidak mungkin, bagaimana caranya?!

Meskipun aku bertanya, dia hanya menghindar dan tidak memberi tahuku.

Aku pikir tidak akan sopan untuk terus mendesak penyelamatku, jadi aku berhenti bertanya kepadanya dan berterima kasih.

Dia menyelamatkan hidupku yang seharusnya tidak bisa diselamatkan dengan cara apapun.

Aku bertanya-tanya, apa balasan yang dia inginkan dariku?

Namun, dia hanya berkata bahwa itu adalah hal yang wajar untuk dilakukan.

Dari matanya, dia benar-benar tidak ingin balasan apapun, di matanya hanya terlihat kelegaan karena hidupku selamat.

Aku tidak percaya ini.

Apakah orang seperti itu memang ada?

Bahkan ketika aku menatap matanya, sikapnya tetap tidak berubah. Sebaliknya, dia justru memujiku dengan senyuman yang indah.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun ini, aku merasa kalau aku diperlakukan sebaik ini.

Setelah itu, kami sempat bertengkar mempermasalahkan soal hutang budi, tetapi pada akhirnya, dia tidak ingin aku membalas budi kepadanya. Lalu dia pergi, dan berkata bahwa aku harus berhati-hati.

Dia selalu mengatakan apapun yang dia inginkan.

Dia tersenyum indah saat dia berkata bahwa menyelamatkanku adalah balasannya.

Aku baru tersadar bahwa aku terpesona olehnya saat penyihir itu berkata.

Penyihir itu bercanda, dia bertanya apakah aku ingin menjadikan wanita itu sebagai tuanku. Spontan aku menjawab bawah aku masih belum tahu.

Aku terkejut dengan kata-kata yang kuucapkan sendiri.

Entahlah...

Orang macam apa yang cocok untuk menjadi tuanku, kekhawatiran yang kuanggap perlu kini benar-benar hilang, sebelum aku menyadarinya, aku menjawab secara positif kepada penyihir itu.

Jadi begitu... Aku ingin dia menjadi tuanku.

Bahkan ketika dia tahu siapa aku, dia tetap memperlakukanku sebagai orang normal.

Dia tidak pernah menyangkal keberadaanku, sebaliknya dia tersenyum dan menerimaku.

Betapa baiknya jika aku bisa berada di sisinya dan melindunginya.

Aku dibuat untuk menyadari itu.

Tapi, aku harus memastikannya.

Pasti... Dia juga menginginkannya.

Ketika kekuatanku kembali, aku memutuskan untuk mendatanginya.

Saat aku berpikir seperti itu, penyihir itu memberiku informasi yang benar-benar mengejutkan.

Putri tunggal dari keluarga bangsawan yang terkemuka. Tunangan Putra Mahkota. Ratu masa depan.

Aku tidak pernah menyangka bahwa dia adalah orang yang begitu penting.

Tapi... Kalau begitu, mungkin dia akan membutuhkanku.

Aku akan berguna untuknya.

Dengan memakai pakaian klanku, aku menuju ke kediaman tempatnya tinggal.

Sambil berlari dengan postur tubuh yang lebih rendah, dengan ringan aku menekan mata kiriku.

Di mata kiri ini tersimpan formasi sihir seni rahasia klanku.

Itu hanya dapat digunakan setelah kami menemukan tuan yang akan kami layani dan melepaskan segelnya.

Tapi, itu hanya bisa digunakan sekali tanpa kontrak untuk menguji tuan yang potensial.

Aku akan mengujinya dengan ini.

Bagaimana reaksinya saat melihat formasi sihir seni rahasia Klan Hiyuma.

Saat dia melihat mata merah ini, aku bertanya-tanya, apakah kali ini dia akan mengalihkan pandangannya dengan jijik?

Aku ingin percaya bahwa dia tidak akan melakukannya.

Tapi, aku tidak bisa 100% meyakini hal itu.

Jika dia tidak menyukainya, jika dia mencoba untuk menggunakanku――― Maka, dia tidak bisa menjadi tuanku.

Jika itu terjadi, mau bagaimana lagi. Aku akan menyerah padanya dan pergi.

Aku akan memulai perjalanan baru. Untuk mencari orang yang pantas untuk menjadi tuanku.

Saat berlari, aku sudah secara tragis memutuskan diriku sendiri.

Sejujurnya, aku ingin tetap berada di sisinya yang nyaman tanpa mengatakan apapun.

Tapi, aku ingin melindunginya, dia, orang yang memperlakukanku seperti manusia. Aku ingin melindunginya dengan tanganku sendiri.

Untuk melakukan itu, aku tidak punya pilihan selain menjadikannya tuanku.

Hanya itu yang aku inginkan darinya, dia yang dengan cemerlang dapat mencuri hatiku.

Aku akan mengakuinya. Lagi pula, aku tidak ada yang bisa menjadi tuanku selain dia.

Dan, aku berharap dia juga akan menerimaku dan mau menjadi tuanku.


***

Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!

Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!

***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***

Apa pendapatmu tentang bab ini?