Penerjemah : reireiss
Source ENG : Jingle Translations
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
Chapter 21 - Pengejarannya
[POV Freed]
Aku mempersiapkan diriku saat dia menolakku, tapi aku tak pernah berpikir dia akan blak-blakan seperti ini.
Aku akan merasa lega kalau dia tidak menjawabnya, tapi terlihat jelas bahwa dia menolak dan tidak ingin menikah denganku.
Selain itu, itu membuatku merasa sedikit sedih, karena aku sudah datang sejauh ini, mana mungkin aku akan menyerah.
"…Kau sangat jujur (to the point), ya. Yah... Kau memang sudah seperti itu saat kita pertama bertemu. Tapi sekarang aku hanya menginginkanmu, jadi menyerahlah dan jadilah Istriku."
Dia benar-benar orang yang keras kepala, dia bahkan tidak ingin menganggukkan kepalanya sedikit pun.
Kurasa... Pada akhirnya, aku harus mengatakannya kepada Ayahnya.
….Aku tidak ingin melakukan hal itu, tapi tampaknya aku sudah tak punya pilihan lain.
"Kau ingin membatalkan pertunangan dengan itu? Mustahil. Karena yang mengambil ‘kesucianmu’ itu adalah aku, tunanganmu sendiri. Sesuai dengan rencana, aku akan bertanggung jawab dan menikahimu… Kalau kau tetap keras kepala, aku juga akan memberi tahu Perdana Menteri kalau akulah yang mengambil ‘kesucianmu’."
"Ehh…"
Aku benar-benar sudah tidak ada pilihan lain. Akhirnya aku mengelus perutnya yang kencang, dengan suaraku yang sensual, aku memberinya sebuah pukulan yang fatal.
"Selain itu, semalam aku sudah menuangkan banyak ‘benihku’ padamu. Mungkin saja, saat ini ada kehidupan kecil yang sedang tumbuh. Itu menambah alasanku untuk bertanggung jawab, bukan?"
Dan yang lebih penting lagi... Aku sudah memberinya [Bunga Raja].
Seharusnya untuk sekarang, alasan itu sudah cukup untuk membuatnya menyerah.
Namun, lagi-lagi ini tidak sesuai dengan harapanku.
Dia mendorongku sambil tersenyum lebar dan berkata,
"Sayang sekali.... Aku sudah mempertimbangkan kemungkinan seperti itu, jadi aku sudah meminum ramuan pencegah sebelum kita melakukannya, jadi hal seperti itu tidak akan terjadi."
Bahkan setelah berkali-kali melakukan 'itu' denganku, dia tetap mengelak.
"…Kau meminum ramuan pencegah?"
Tercengang, saya bertanya kepadanya, dan dengan mudah dia mengonfirmasi hal itu.
Dengan perasaan tidak percaya, aku menatapnya tajam.
"Ramuan pencegah yang kau katakan, apakah itu ‘Obat Rahasia Delris’?"
"Memangnya ada ramuan lain, selain obat itu? Setahuku hanya ada itu satu-satunya metode pengaman untuk wanita di negara ini, meskipun..."
Itu benar!
Tapi... Bukankah obat itu sangat sulit untuk di dapat!!
Bahkan aku sangat kesulitan untuk menemui penyihir pembuat obat itu!
Apapun yang aku lakukan, aku tetap tidak bisa menemukan penyihir bernama Delris itu...
Seharusnya tidak mungkin——!!
"Bagaimana kau mendapatkannya!?"
"Eh…. Aku hanya melakukannya seperti biasa... Datang menemuinya lalu membelinya."
"Apa kau mengerti betapa berharganya itu? Orang-orang bahkan tidak bisa menemukan di mana penyihir itu berada! Dan kau bilang, kau bertemu dengannya lalu membeli ramuan obat itu!?"
"Yah... harganya memang sangat mahal."
Wajah terkejut dan kebingunganku membuatnya ikut bingung.
Barusan dia bilang, ‘melakukannya seperti biasa... datang menemuinya lalu membelinya’ Itu tidak mungkin! ...karena tidak ada cara untuk bertemu dengan penyihir itu.
Pada akhirnya, saat aku mendengar harga obat itu, aku sangat terkejut....
"Semahal itu kau membelinya!?"
"Tidak, kupikir itu harga yang pantas."
Aku tidak bisa berkata-kata...
Mungkinkah? Penyihir itu sangat senang dengan Lidi.
Aku belum pernah mendengar ada obat yang dijual dengan harga semahal itu...
Tidak peduli sekeras apa aku berusaha mencari penyihir itu, aku tetap tidak bisa menemukannya.
Aku benar-benar sangat terkejut.
Aku menatapnya, kaget, dan aku jadi merasa kalau semua ini sangatlah lucu.
…Dia yang terbaik.
"Hahahahaha.... Ahahahahahaha!"
"Pu-Putra Mahkota?"
Lidi menjadi semakin bingung...
Tentu saja dia pasti kebingungan, tiba-tiba saja aku tertawa... Itu memang aneh.
Tawaku tak kunjung berhenti...
Ini adalah pertama kalinya bagiku, tertawa sampai mengeluarkan air mata.
"...Aku dikalahkan olehmu, Lidi. Kau bisa mendapatkan 'Obat Rahasia Delris'. Sungguh... Meskipun kau tidak tahu tentang etika antara pria dan wanita, tapi kau mencari tahu tentang metode pengaman..."
"Bukankah itu adalah hal yang terpenting?"
Dia benar-benar orang yang sangat mudah untuk dicintai, aku jadi ingin membelai kepalanya.
Ya ampun!! Meski rencananya gagal, tapi dia sudah mempersiapkan segalanya dengan sangat baik.
Dia sedikit ceroboh, tapi di sisi lain dia sangat berani... Luar biasa!!
Aku mengakuinya, dia sudah merencanakan segalanya dengan baik...
"…Hahahaa.... Aahhh... Kau memang yang terbaik. Menikahlah denganku?"
Pada akhirnya, dia tidak menginginkanku.
"Bukankah aku sudah memberitahumu bahwa aku tidak mau?"
"Apa sebenarnya masalah yang membuatmu sampai tidak ingin menikah dengan Keluarga Kerajaan?"
Aku ingin tahu alasan terus menolakku.
Aku menatapnya dengan sekuat tenaga saat Lidi bergerak mundur, lalu dengan patuh dia memberi tahu alasannya.
"…Poligami ...Aku tidak ingin menikah dengan orang yang bisa memiliki selir."
"Hah...?"
Saat aku mendengar alasannya, rasanya aku ingin berteriak dengan gembira.
Kalau itu satu-satunya alasan dia tidak ingin menikah denganku, maka tidak akan ada masalah.
Semua itu karena aku hanya membutuhkan dirinya seorang.
Dengan senang hati aku akan mengabulkan segala permintaannya.
Dengan penuh kebahagiaan, aku memeluknya dan menciumnya.
Melilitkan lidahku dengan agresif ke lidahnya, dia berusaha untuk mengelak, tapi aku tidak membiarkannya lepas dari pelukanku.
Setelah benar-benar memanjakannya, aku tersenyum kepadanya dan berkata,
"Tentu saja, selama aku bisa memiliki Lidi, maka aku sama sekali tidak keberatan. Kalau dengan begitu, Lidi akan menikah denganku, maka dengan senang hati aku akan melepas hakku untuk bisa mengambil selir."
Kata-kataku justru membuatnya kesal...
Selama ini aku terus berpikir apa alasannya menolakku, ternyata itu hanyalah alasan yang sangat sangat sepele.
Nah, sekarang... Tidak akan ada masalah, kan?
Dengan tersenyum lebar aku mendekati Lidi.
Dengan perlahan aku mendorongnya ke dinding, dia terlihat ketakutan.
Aku merasa kalau dia sangat mirip dengan binatang kecil yang imut, jantungku berdetak kencang.
Ahh... Aku benar-benar sudah menjadi gila...
Aku kembali memeluknya dengan erat.
Meski dia tetap tidak bisa melepaskan diri dari pelukanku, tapi dia tetap meronta.
Aku terus menghiraukan penolakan darinya.
"A-aku.... Aku tidak mencintaimu, Putra Mahkota."
"Untuk saat ini mungkin memang ‘tidak’, tapi dalam waktu dekat aku pasti akan membuatmu mengatakan ‘aku mencintaimu’."
Lidi terlihat seperti ingin menangis...
Tapi, aku justru merasa terprovokasi dengan itu, aku membenamkan wajahku ke ceruk lehernya dan mengisapnya.
Aku meninggalkan ‘tanda’ di leher indahnya...
"Aku harus memberi tahu semua orang di sekitarmu bahwa kau adalah milikku..."
Saat mendengar kata-kataku itu, dia meringis ketakutan.
"Aku mencintaimu, Lidi. Aku tidak akan melepasmu, jadi bersiaplah..."
"Tidak mungkin. Aku tidak ingin menikah."
"Padahal kita sudah bertunangan... Kau keras kepala juga, ya."
Senyumku menghilang karena Lidi terus menolakku.
Tapi aku tidak bisa menahan diriku lagi, aku ingin bersenang-senang dengannya... Aku ingin membuatnya untuk tak bisa melawanku lagi.
Sisi nakalku terbangun....
Dia bilang, dia tidak mau menjadi istriku, yaaa...
Sayangnya, kau sudah menjadi milikku, selamanya, kau adalah milikku. Kau hanya belum menyadarinya.
Tak lama kemudian, aku merasakan kekuatan sihirku keluar dari tubuhnya, mataku menyipit karena senang.
Akhirnya [Bunga Raja] telah mekar.
Sudut mulutku terangkat...
Sekarang... Semuanya sudah siap.
Aku hanya perlu memberitahunya bahwa—
...Dia sudah menjadi milikku.
***
Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.
Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!
Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment