Penerjemah : reireiss 

Source ENG : Jingle Translations 

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup. 

Terima kasih~ 


Chapter 20 - Serangan Baliknya



[POV Freed]

Setelah dia mengucapkan kata-kata itu, Lidi yang kewalahan menunduk karena malu, tidak mampu menjawabku.

Aku mengerti apa yang ada di hatinya saat ini. Bagaimana aku harus mengatakannya? Dia pasti merasa sangat cemas.

Di lihat dari suasana hatinya... Tidak salah lagi.... "Apa yang harus kulakukan sekarang?~"

".....Bisakah saya mendengar alasannya....?"

Aku tahu, dia sudah tak bisa melarikan diri dariku.

Aku terus menjaga penampilanku dengan terus tersenyum kepadanya, dan mencoba membuatnya berbicara.

Lidi menunjukkan ekspresi yang lega, lalu dia berlutut di hadapanku.

Aku tahu bagaimana semua ini akan berakhir... Tapi, aku tetap membiarkan Lidi bersikap semaunya.

Dengan pemikiran itu, aku mendengarkan ceritanya.

Dia memancarkan perasaan putus asa juga memiliki perasaan prihatin terhadap ayahnya, tidak ingin ayahnya menanggung kesalahan karena ayahnya tidak bersalah. Lidi mengatakan dia akan menerima semua tanggung jawab. Aku berpikir... Seharusnya dia tidak perlu bertindak sejauh itu untuk menghukum dirinya sendiri.

Tiba-tiba aku jadi berpikir... Kalau tunanganku bukan dia, melainkan gadis lain. Apa yang akan aku lakukan jika aku menghadapi situasi semacam ini?

Apakah aku akan merasa senang karena bisa menghindari pertunangan yang tidak diinginkan? Atau apakah aku akan tetap menutup mata dengan berpura-pura bodoh?

Jawabannya sederhana, aku tidak perlu memikirkan semua itu.

Jika itu adalah hal-hal yang ringan seperti menu makan malam kemarin, aku tidak akan melupakannya. Kalau pun aku sampai lupa, tidak sulit bagiku untuk menduganya.

Tentu saja, yang namanya memikul tanggung jawab akan menjadi masalah.

Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Tapi... Jika itu adalah Lidi, maka itu akan menjadi cerita yang lain.

Tidak, itu tidak benar. Jawaban yang tepat adalah untuk tidak jatuh ke dalam situasi ini.

"Kurasa ini adalah pembicaraan yang berlebihan, tapi tak apa. Percakapan ini adalah rahasia antara kau dan aku."

"Terima kasih banyak."

"Lalu? Kenapa kau berkata, kau tidak bisa menikah, apa maksudmu?"

Aku berpura-pura tidak mengerti...

Untuk memulainya, aku akan membiarkannya mengatakan segalanya, lalu kita akan membicarakannya.

"Ini agak memalukan, tetapi saya tidak memenuhi syarat untuk menikah dengan Putra Mahkota."

"Syarat? Kau adalah putri dari seorang bangsawan bergelar Duke, kau juga cantik. Dan yang terpenting, aku menginginkanmu. Aku tak melihat ada masalah dengan itu?"

"Anda bercanda, Putra Mahkota. Saya tidak sehebat itu. Saya sudah melakukan hal yang tidak bisa dimaafkan terhadap Anda, sebenarnya... Saya… Itu…"

Lidi yang berusaha keras untuk memberitahuku, tiba-tiba menjadi ragu.

Mengatakan ‘Aku sudah tidak ‘suci’ lagi’ memang menjadi hal yang memalukan. Gadis mana pun juga pasti akan sulit mengatakannya.

Sambil tersenyum pada Lidi, aku akan membantunya...

"…Mungkinkah, kau sudah tidak ‘suci’. Itukah yang ingin kau katakan?"

Seolah berusaha untuk mengatakan ‘ya’, dia menganggukkan wajahnya naik turun...

Ahh... Aku sudah tahu apa yang ingin dia katakan, tapi kenapa dia terus menerus bersikap imut seperti itu...

"Benar. Saya sangat menyesal, tapi sebenarnya saya berpikir untuk membicarakannya lebih dulu dengan Ayah saat dia pulang, lalu mendiskusikan masalah ini dengannya. Meskipun saya tidak memenuhi syarat untuk menikah dengan Putra Mahkota, tapi saya sudah menyebut nama lengkap saya tadi. Itu adalah hal yang tidak bisa diampuni. Saya akan menerima hukuman apa pun."

Secara singkat aku mendengarkan keluhannya, lalu [hampir saja...] keluar dari mulutku.

Kalau aku terlambat sebentar saja, semuanya akan menjadi merepotkan.

Meski begitu, kini semuanya sudah tertangani dengan baik.

Jadi memang benar, inilah rencananya.

Kurasa, aku sudah menunggu cukup lama.

...Ya ampun, seharusnya sekarang tidak apa-apa jika aku ingin menangkapnya, kan?

"Tidak perlu khawatir, itu tidak akan menjadi masalah."

"Hah?"

Sambil tersenyum manis, aku mengatakannya, Lidi terlihat sangat terkejut...

Dia pasti tidak menyangkanya, setelah semua yang telah dia rencanakan.

Yupp... Rencananya gagal! Itu semua karena akulah orang yang mengambil kesuciannya, selain itu, ritualnya juga telah selesai tanpa ada masalah.

Aku yang tetap diam dan tersenyum, tampaknya membuat Lidi merasa kesal.

"Putra Mahkota!!!"

Dengan wajah hampir menangis dia berteriak, tapi aku tidak akan tertipu olehnya.

"Pertunangan tidak akan dibatalkan."

"Kenapa begitu!? Aku kan bilang kalau aku ‘tidak suci’. Keluarga Kerajaan hanya bisa menikahi perempuan yang ‘suci’. Seharusnya kau lebih tahu tentang hal itu daripada aku!"

Lidi mengucapkan kata-kata yang kuat tanpa berpikir.

Ahh... Gadis ini, saat dia marah, aku menjadi merasa kalau dia adalah tipe gadis yang berterus terang.

"Hahahaa..."

"Apa ada yang aneh!?"

"Maaf... Maaf..."

Aku meminta maaf kepada Lidi yang saat ini sedang marah.

Tampaknya aku sudah keterlaluan.

Kali ini, aku akan menangkapnya. Dan kemudian tidak pernah membiarkannya pergi.

Dengan gerakan alami aku mendekatkan diriku padanya.

Dia terlihat waspada... Tapi, tanpa dia sadari...

Aku memeluknya...

"Putra Mahkota, apa yang kau–!?"

"Ahh... Akhirnya aku menangkapmu."

"Hah?"

Akhirnya aku bisa merasakan sensasi tubuhnya yang lembut lagi.

Di pelukanku, Lidi berjuang, melakukan perlawanan. Aku memeluknya semakin erat

Bau harumnya membuat jantungku berdebar kencang.

"Aku kan sudah bilang tidak apa-apa. Aku juga sudah bilang kalau aku akan bertanggung jawab… ‘Kesucianmu’ itu diambil olehku, jadi tidak akan ada masalah. Lagi pula, kalau pun ada orang yang ingin membuat masalah, aku akan langsung mengatasinya."

Sudah waktunya, baginya untuk menyadari identitasku yang sebenarnya, jadi aku sengaja mengatakan hal seperti itu kepadanya. Dalam sekejap, wajah Lidi menjadi pucat.

...Dia akan menyadari siapa aku, kan?

Meski begitu, aku tidak bisa menahan diriku, jadi aku berbisik di dekat telinganya.

"Kau sangat kejam. Saat aku bangun, aku ingin langsung melamarmu dan membawamu ke Istana. Tapi kau malah meninggalkanku sendirian. Padahal aku memelukmu agar kau tidak kabur, tapi orang yang kupeluk malah berubah menjadi bantal… Benarkan, Diana?"

Di pelukanku, Lidi membeku. Aku menikmati reaksinya dan melanjutkan serangan verbal kepadanya.

"Menemukanmu itu menyusahkan, kau tahu. Maksudku, itu karena kau tidak memberi tahu namamu padaku."

"…A.... Ap…Apo… pollo?"

Akhirnya, dia tahu kalau aku adalah orang yang menghabiskan malam dengannya.

Dia terlihat ketakutan dan berusaha mendapatkan jawaban dariku. Aku semakin memeluknya dengan erat. Aku menaruh lebih banyak kekuatan di tanganku.

Meski begitu, wajahnya masih menunjukkan kata ‘Aku tidak percaya!’, jadi sedikit demi sedikit aku akan mengungkapkan kepadanya.

Karena dia terlihat sangat terkejut, untuk menenangkannya, aku menjatuhkan beberapa ciuman kecil.

"Aa… Berhen-…"

"Kau sangat dingin... Padahal semalam kita sudah menghabiskan malam bersama. Hei, kenapa kau bisa datang ke pesta semacam itu?"

Aku ingin sekali tahu apa yang ada di pikirannya, jadi aku menggunakan kesempatan ini untuk bertanya lebih lanjut kepadanya.

Aku terus menghalangi perlawanannya yang mencoba lepas dari pelukanku.

Dengan frustrasi, Lidi merengut padaku, membuang sikapnya yang pura-pura itu.

"…Aku tidak ingin menikah denganmu, jadi aku berpikir untuk segera melepaskan kesucianku! Jadi aku datang Pesta Topeng, karena sepertinya itu tidak akan mendatangkan masalah nanti..."

"Seperti yang duga, jadi memang itu tujuanmu... Dan dengan cara seperti itu, kau menerima undanganku. Tapi, karena memang aku yang menjadi targetmu, jadi aku akan memaafkanmu kali ini... Tapi aku tidak akan memaafkan untuk yang kedua kalinya?"

Alasannya adalah seperti yang kupikirkan, kata-kata yang keluar dari mulut manisnya itu membuatku sangat marah.

Kali ini tidak apa-apa karena aku adalah pasangannya, tapi bagaimana kalau itu adalah Ong lain!? Aku tidak akan menolerir hal itu!

Aku terbakar oleh api cemburu, aku mengalihkan pandangan canggungku darinya.

"…Hubungan antara kau dan aku berakhir setelah itu. Tidak ada yang kedua kalinya."

"Aku tidak mau! Bukankah kita sudah bertunangan secara resmi?"

"Karena itulah aku memintamu untuk membatalkannya!"

Saat Lidi mengucapkan kata-kata itu, bahkan bagiku aku bisa mengerti dan menyadari bagaimana suasana hatiku kini berubah menjadi kejam dan brutal.

Seorang gadis mengatakan hal-hal bodoh seperti itu! Kurasa aku harus mendisiplinkannya! Pikiran-pikiran itu mendominasi di kepalaku.

"…Aku tidak akan menyetujui itu. Itu wajar. Perempuan yang kucintai pada pandangan pertama, selama ini aku menginginkan hal itu. Terlebih, dia adalah tunanganku. Mana mungkin aku akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja... Aku pasti tidak akan membiarkanmu melarikan diri."

Seperti yang sudah kubilang berkali-kali, aku akan menangkap dan mengingat dirinya kepadaku.

"Kau bilang… ‘Menginginkan’?" Lidi terlihat kebingungan, tapi aku tidak akan menjawabnya.

Seorang gadis yang tidak mengetahui “Etiket Pria dan Wanita”, aku menginginkan perempuan yang seperti itu. Jadi aku akan terus menjaga Lidi agar tetap polos...

"Kalau dipikir-pikir, kau adalah seorang Putri Duke dan aku adalah Putra Mahkota. Bukankah itu aneh, kita tidak pernah bertemu…"

Aku mencoba mengubah topik pembicaraan.

"Pada awalnya, Perdana Menteri mencoba untuk mempertemukan kita, dan telah membuat berbagai pengaturan. Tapi sampai sekarang, hal itu tak pernah terjadi. Aku heran kenapa?"

Lidi membuka mulutnya, menjawab pertanyaanku seolah tanpa beban...

"…Aku tahu bahwa Ayah ingin menjadikan kau sebagai suamiku. Aku memang menggunakan segala metode yang mungkin untuk menghindari pertunangan."

"Jadi, kabar bahwa kau sakit-sakitan juga itu bohong?"

"Aku hampir tidak pernah sakit."

Jadi begitu!!!

Lidi!!! Kau bahkan sampai melakukan semua itu!!!

Tanpa pikir panjang, sambil menatap langit-langit aku bergumam...

"Haahhh... Apakah kau benar-benar membenciku?"


***

Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!

Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!

***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***





***

Apa pendapatmu tentang bab ini?