Penerjemah : reireiss
Source ENG : Jingle Translations
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
Chapter 14 - Rencananya
[POV Freed]
Meski aku bergumam, sepertinya dia mendengar perkataanku.
Karena aku khawatir dia akan terus bertanya...
Jadi aku memilih untuk melanjutkan hal yang sempat tertunda tadi...
Dia tidak perlu tahu semua itu.
Dan... Tentu saja... Tubuhnya mulai bereaksi.
…Ah. Aku harus bertanya.
"...Hei, pengalaman pertamamu, apa tidak masalah aku mengambilnya?"
Gerakkan jariku menjadi lebih cepat, aku sampai bisa mendengar suara tak senonohnya.
Tentunya, aku tidak berencana untuk berhenti.
Tapi... Tetap saja... Itu adalah sesuatu yang perlu kutanyakan.
Aku menggosok intinya yang tersembunyi itu, menghilangkan akal sehatnya.
Aku ingin tahu tentang kehidupan pribadinya.
"Jika itu tidak menjadi masalah bagimu... Ahh!"
Matanya mulai meneteskan air mata saat aku memberinya lebih banyak kenikmatan.
"Kau suka ‘di sini’. Baiklah, aku akan terus menyentuhnya... Aku tidak merasa kalau ini adalah masalah. Justru aku merasa sangat senang, ini adalah suatu kehormatan... Tapi, apakah kau tidak memiliki kekasih atau tunangan yang seharusnya mengambil pengalaman pertamamu?"
Aku ingin tahu... Apakah dia punya kekasih... Atau mungkin tunangan?
Karena dia masih ‘suci’ maka tidak mungkin kalau dia sudah menikah, bukan?.
Tapi akan aneh juga kalau dia tidak memiliki tunangan.
Dan... Benar saja... Dia bereaksi dengan kata 'Tunangan'.
...Jadi kau memilikinya.
Aku menahan keinginanku untuk berdecak.
Aku masih menggosoknya, terus menanyainya.
"Hmm... Jadi kau memiliki tunangan. Ya, untuk orang seusiamu memiliki tunangan itu memang wajar. Tapi, kau malah menerima ‘undanganku’... Mungkinkah, kau tidak berjalan baik dengan tunanganmu?"
"...Itu bukan urusanmu!"
Jadi begitu... Pertunangan yang dipaksa oleh Keluarga, ya.
Tiba-tiba, bibirku membentuk senyuman.
...Kalau begitu, kau bisa menjadi milikku, kan?
Bahkan jika kau memiliki kekasih, aku tetap tidak akan menyerah.
Singkatnya, orang yang membuat ikatan resmi dengannya adalah pemenang.
Dan aku... Aku punya metode khusus untuk melakukan itu.
Metode yang tak terhindarkan... Yang selamanya akan mengikatnya denganku.
Tanpa ragu, aku memutuskan untuk menggunakan metode itu.
Dia adalah satu-satunya yang kuinginkan. Dan hal itu tidak akan berubah.
Karena itu, aku akan menggunakan hal itu.
Tidak peduli apapun yang terjadi, bahkan jika dia tidak menyukainya, aku tetap akan mengikatnya dengan meninggalkan bukti itu.
Bukti yang tidak akan pernah bisa dia hindari.
Tidak ada kesempatan lain, selain menggunakan itu.
"Aku mengerti. Kalau begitu, tak ada alasan bagi kita untuk berhenti, bukan? Dengan penuh syukur, aku akan mengambil kehormatan sebagai pria pertamamu."
Sekarang semuanya sudah beres... Aku merasa puas dengan keputusanku ini.
Sisanya hanya, menikmati malam ini bersamanya.
Aku menambah jariku di dalam sana...
"Luar biasa. Kau benar-benar basah di sini. Apakah ini terasa nikmat?"
"Nnn...!! Ya. Ini terasa nikmat!!"
Mendengar erangannya, aku menjadi tersadar... Aku tak pernah merasakan hal seperti ini.
Semua ini membuatku ingin memasukinya.
Tapi di sisi lain, aku ingin melihatnya kehilangan kendali.
Aku memiliki ide yang bagus...
Aahhh... Memikirkannya saja membuatku lebih bersemangat.
Dengan menyesal aku melepaskan jariku darinya.
Matanya dipenuhi dengan ketidakpuasan, seakan memohon kepadaku untuk kembali memasukkannya.
"...Kenapa kau menariknya?"
"Uwwaaaahhhh... Sangat menggemaskan... Tak apa, aku hanya ingin memberimu sesuatu yang terasa lebih nikmat."
Dia terlalu menggemaskan!!
Sambil mengalihkan perhatiannya dengan ciuman, aku menanggalkan seluruh pakaiannya.
Meski dia tidak terlihat menolak, dengan malu-malu dia mengintip tindakanku ini.
Aku terkekeh melihatnya.
"Bolehkah aku mendengar suara indahmu lebih banyak lagi?"
"Hah?"
Aku membuka kakinya lebar-lebar...
Aku bisa melihat pintu masuknya...
Sangat indah dan menggoda...
"Kau sangat luar biasa di sini. Terlihat sangat indah..."
Sejujurnya, aku benar-benar ingin memasukinya.
Tapi aku ingin dia lebih kehilangan kendali diri.
Jadi, aku menjilat pintu masuknya yang panas dan ketat.
Ini adalah pertama kalinya aku melakukan hal semacam ini.
Sebenarnya aku tidak keberatan untuk melakukan hal seperti ini, itu karena, aku pikir wanita pasti akan berteriak dan berkata bahwa itu melanggar ‘etika’.
Tapi... Jika itu adalah dia, aku rasa dia tidak akan keberatan.
"Ahhh...!"
Aku bertanya-tanya bagaimana dia akan bereaksi.
Aku sedikit khawatir, tapi sepertinya aku tidak perlu memedulikannya.
Suaranya meninggi, dia menangis karena merasa nikmat.
Dia bereaksi seolah-olah... Dia ingin aku melakukan hal yang lebih, Aku mengangkat kakinya, terus menikmatinya.... Ini terasa sangat nikmat, aku jadi ketagihan.
Suaranya terus menerus meninggi.
Reaksi yang sangat manis.
"...Apa ini nikmat?"
"Yaaa... Ini sangat nikmat!"
Aku mengangkat wajahku dari pintu masuknya, menatap matanya yang berlinang untuk konfirmasi.
Aku menjadi yakin... Dia tidak akan menolakku.
Dia justru terlihat semakin menginginkannya.
"Ada orang yang memberi reaksi seperti ini. Ini seperti mimpi."
"Apa maksudmu?"
Aku mendengarkan pertanyaannya, tapi aku tidak akan menjawabnya...
Aku tidak akan mengatakan apapun tentang ‘etika’ kepadanya. Karena aku ingin dia terus seperti ini.
"Aaahhhhhhh!!"
Aku sangat suka melihatnya mencapai kenikmatan...
Setiap dia mencapai kenikmatan, dia akan semakin hilang kendali.
Setelah berkali-kali... Tampaknya dia sudah tidak tahan. Dia memohon kepadaku...
"Ini... Sudah cukup... Jadi... Tolong masukkan..."
Permohonannya itu membuatku ingin segera memasukinya.
"Uwaahhh... Kau memohon... Aku menyukainya. Aku tak akan membiarkanmu pergi."
Dia tidak akan pernah bisa pergi dariku... Aku sudah memutuskannya.
"Apa kau menginginkanku?"
Aku memegang wajahnya dengan lembut...
"Aku mau. Kau berada di dalamku. Milikmu berada di dalamku."
"Gadis baik.... Tentu, aku akan memberikannya padamu."
Aku tidak pernah berpikir bahwa melakukan percakapan semacam ini bisa terasa sangat er*tis seperti ini.
Aku membelai kepalanya, kembali aku menciumnya...
Aku melepaskan seluruh pakaianku, aku membuka kakinya lebih lebar.
Padahal aku belum memasukinya... Tapi rasanya aku seperti akan segera keluar.
Perlahan aku mendorongnya, mencoba untuk masuk.
Tiba-tiba dia melakukan penolakan.
"Nnn!!"
Sebenarnya aku bisa menebaknya, apa yang ingin dia katakan.
Dia ingin menanyakan tentang pengaman...
Tapi sayangnya, aku tidak akan membiarkan kau mengatakannya, aku memberinya ciuman yang dalam agar dia tidak mengatakan apapun.
Ya... Memang benar... Aku tidak menggunakan pengaman.
Tentu saja, selama ini aku tidak pernah lupa untuk selalu siap sedia meminum pil pencegah sebelum melakukannya.
Tapi untuknya, aku tidak ingin menggunakannya.
———Itu karena aku ingin menikmatinya dengan utuh.
Memberinya cinta sampai dia hamil... Itu adalah hal yang terbaik.
Dengan mengandung anakku, dia tidak akan bisa melarikan diri ke mana pun.
Namun itu masih belum cukup...
Aku ingin dia benar-benar terikat denganku.
Pengaturan mantraku telah selesai... Aku mendorong masuk ke dalam.
Ini adalah pertama kalinya aku masuk tanpa pengaman... Rasanya sangat luar biasa...
Tiba-tiba dia melepaskan diri dari ciumanku dan memelototiku, mengeluh.
"Pengaman!!"
"Tak apa."
"Hah!? Maksud-"
"Aku akan bertanggung jawab."
Dengan santai aku membalasnya.
Sepertinya dia tidak mengerti maksudku.
...Untuk sekarang, tidak apa-apa jika dia tidak mengerti.
Aku akan mengatakannya nanti.
Aku mendorong lebih jauh, merasakan penghalang.
Dia menatapku dengan cemas.
"Ini akan menyakitkan, tahanlah sebenar..."
Begitu mantra sihir sudah siap... Aku segera menembus masuk.
Aku berhasil memasukinya.
Dia berteriak... Pasti ini sangat sakit baginya.
"Aaaahhhhhhhh!!!!!!!!"
Untuk pertama kalinya, aku merasakan perasaan ini...
***
Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.
Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!
Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment