Side Story 14


Penerjemah: reireiss

Source ENG: Novel Updates

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.

Terima kasih~


***

TOLONG JANGAN BAGIKAN INFORMASI TENTANG BLOG INI!!

HAL ITU BISA MENGEKSPOS KAMI PADA PENULIS ATAU WEB RESMI.

JIKA ITU TERJADI, KAMI AKAN DIPAKSA UNTUK MENGHENTIKAN DAN MENGHAPUS NOVEL INI.

JADI MARI KITA HINDARI ITU BERSAMA-SAMA!!

***

Berani-beraninya perempuan itu mengatakan kalau dirinya ini tidak akan bisa memasuki Kediamannya, mengatakan bahwa Jenderal tidak akan mengizinkannya?

Dia akan memastikan bahwa perempuan itu akan dihukum, tidak peduli apapun itu. Son Yu memiliki temperamen yang berapi-api, dia menggertakkan giginya dan mencoba menangkap Seolhee, tapi Pelayannya segera mengingatkannya.

"Yang Mulia Kaisar telah memerintahkan bahwa siapa pun yang menyentuh anak itu, maka tangan mereka akan terputus, tidak peduli apapun posisi mereka."

"Apa? Apa katamu?"

"Yang Mulia Kaisar yang mengatakannya."

"Choi Yeon, apa kau mengabaikanku? Hei, ada orang di sana? Cepat seret perempuan itu ke penjara karena penghinaan terhadap Keluarga Kekaisaran!"

Para Pelayan tetap diam. Mereka yang tinggal di Istana adalah mereka yang sensitif terhadap aliran kekuasaan. Pangeran ini tidak akan pernah menjadi Putra Mahkota. Mereka bisa tahu hanya dengan melihatnya.

Mereka yang dekat dan melayani Kaisar menyadari bahwa kata-kata Kaisar tentang menjadikan Seolhee sebagai Putri Mahkota adalah benar dan karena itu secara naluri mereka menghormati orang yang memegang kekuatan sejati di dalam Istana.

***

Entah dia menyadarinya atau tidak, Seolhee bergegas menuju ke belakang Aula Kekaisaran. Dia mendengar ada suara keras dari belakangnya, tampaknya Pangeran itu mengerjanya. Jadi dia bergegas menuju ke Istana Kekaisaran meski ada peraturan untuk tidak boleh berlari di Istana Kekaisaran.

"Ah, ini benar-benar tidak nyaman."

Sambil menghela nafas, Seolhee menggelengkan kepalanya ketika dia mengingat keserakahan yang dilihatnya di mata Son Yu.

"Huhuuu... Uhuhuhuuu..."

Suasananya gelap karena matahari tersembunyi di balik awan. Ada sebuah gudang di belakang tempat ini dan Seolhee berhenti melangkah karena terkejut begitu dia mendengar tangisan, dia pun menatap ke sekitarnya.

"Huhuhuuu... Ibu..."

Ketika Seolhee mendekat dan menuju ke arah suara itu, dia melihat seorang anak meringkuk di dalam gudang.

"Aku merindukanmu... Huhuhuuu..."

Seolhee yang berusaha sembunyi, akhirnya mengambil langkah untuk masuk.

Kriet.

Begitu suara keras dari pintu kayu terdengar, anak yang menangis itu mengangkat kepalanya dengan terkejut dan berteriak keras.

"Siapa itu!?"

"Hah... Aku..."

Melihat wajah anak lelaki itu yang memerah dan matanya yang layu karena dia menangis, Seolhee mengambil nafas dalam-dalam. Yang paling mengejutkannya adalah anak lelaki itu 2 tahun lebih muda darinya. Seolhee hanya berpikir kalau dia dan Ibunya adalah satu-satunya orang bermata biru di dunia ini. Dikatakan bahwa orang Giran memiliki mata biru, tapi satu-satunya orang bermata biru yang dia tahu sejak dia dilahirkan hanyalah Ibunya. Namun, anak lelaki di depannya ini memiliki mata biru seperti miliknya dan Ibunya.

"Ah..."

Anak lelaki itu menyadari hal yang sama saat dia memandang Seolhee. Seolhee yang berdiri dan menatapnya, memiliki warna mata yang sama dengan miliknya, jadi, sejenak dia menatap Seolhee dengan ekspresi yang kosong.

"Apa kamu seorang Pangeran?"

Seolhee bertanya sambil melihat sulaman naga perak di lengan baju anak itu.

Perak adalah simbol Para Pangeran dan terutama digunakan pada pakaian mereka.

"Iya."

"Namaku Gi Seolhee, Putri dari Jenderal Gi Haewoon." Kata Seolhee sambil tersenyum cerah.

"Jenderal Agung itu... Aku Seo Kang Yoon."


***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***

Apa pendapatmu tentang bab ini?