Side Story 13
Source ENG: Novel Updates
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
***
TOLONG JANGAN BAGIKAN INFORMASI TENTANG BLOG INI!!
HAL ITU BISA MENGEKSPOS KAMI PADA PENULIS ATAU WEB RESMI.
JIKA ITU TERJADI, KAMI AKAN DIPAKSA UNTUK MENGHENTIKAN DAN MENGHAPUS NOVEL INI.
JADI MARI KITA HINDARI ITU BERSAMA-SAMA!!
***
Istana Kekaisaran adalah tempat yang aneh bagi Seolhee
kecil.
Bahkan berjalan di jembatan kecil di Istana adalah hal
yang sangat menarik baginya. Ke mana pun dia melihat, selalu ada pemandangan
yang mewah. Setiap kali Haewoon mengunjungi Istana, Haewoon sering melihat
banyak Selir Istana dan sering menghindari mereka.
Seolhee tidak menyadarinya, tapi Yoon sangat marah. Para
Selir mengejek Seolhee secara terang-terangan, membuat spekulasi dan
desas-desus jahat tentang seorang anak yang sering berjalan-jalan di Istana
dengan bebasnya.
Setelah itu, meski hal semacam itu telah menghilang dan
semua orang tampak ditangani dengan baik, mereka tidak pernah melihat anak yang
cerdas itu berjalan-jalan dengan di Istana lagi.
T/N: Seolhee selalu
bebas jalan-jalan di Istana pdhl seharusnya orang yg bkn bagian dari Keluarga
Kekaisaran ga bakal bs kyk gtu, jd bnyk Selir yg ngejelek-jelekin Seolhee.
Haewoon tahu ttg hal itu makanya dia selalu ngehindari Para Selir pas pergi ke
Istana biar Seolhee ga denger omongan mrk. Yoon jg tahu, jd dia marah dan
ngehukum/ngancem mrk. Dan meski skrg mrk udh nurut, mrk ttp ga prnh liat
Seolhee jalan-jalan di Istana lg. Mgkn Haewoon sm Yoon sengaja ngebuat hal ini
terjadi.
***
"Kaisar, aku akan menolaknya (penawaran)."
Seolhee, seseorang yang sudah Yoon anggap sebagai anaknya
sendiri, menundukkan kepalanya dengan sopan.
Son Yu, Putra pertama Kaisar, 7 tahun lebih tua dari
Seolhee.
"Apa kamu mendengarnya?" Kaisar bertanya sambil
membelai kepala Putranya. Tindakannya itu membuat bahu Son Yu menggigil. Son Yu
selalu bersikap baik tapi dia adalah salah satu orang yang ingin Seolhee
hindari.
‘Aku ingin tahu kenapa Ayahanda sangat mencintai
Seolhee.’
Son Yu memandang Seolhee dengan mata rakus. Meskipun
Seolhee memiliki Ibu yang asal usulnya tidak diketahui, dia tetaplah Putri dari
Jenderal Haewoon yang menjadi kekuatan Kaisar, jadi itu akan membantunya di
masa depan. Dan karena Kaisar mencintai Seolhee, Ibunya yang seorang wanita
bangsawan mengatakan, jikalau dirinya bisa meyakinkan anak perempuan ini, maka
posisinya akan bisa berubah menjadi Putra Mahkota.
T/N: Mgkn bagian
ini tuh semacam flashback atau semacamnya. Soalnya bagian ini sm bagian
selanjutnya kyk berada di tempat yg beda gtu.
***
Setiap kali Seolhee mengunjungi Istana, Son Yu akan
menunggunya di gerbang.
Son Yu bertanya-tanya apakah orang lain akan memikirkan
hal yang sama, mencari kesempatan untuk berbicara dengan Seolhee. Son Yu akan
memelototi Pangeran lainnya yang mencoba mendekati Seolhee. Para Pangeran itu
tahu 'kualitas kekerasannya' dengan baik sehingga mereka tidak mencoba dan
mendekati Seolhee.
"Bolehkah aku mengajarimu cara menunggang
kuda?"
"Aku sudah mempelajarinya dari Ibuku." Seolhee
menggelengkan kepalanya, menolak.
Mata Son Yu menjadi tajam tapi dia menyadari tatapan
Ayahandanya, yang mengawasinya dari dekat, jadi dia menahan diri.
"Kalau begitu, maukah kamu melihat Kakakmu ini
memegang pedang?"
T/N: Kakak di sini
merujuk ke Kakak sbg orang yg lbh tua, ya~
Di antara saudara-saudaranya, dia adalah yang terbaik di
bidang seni bela diri. Ketika Son Yu diam-diam membual tentang hal itu, Seolhee
tersenyum dan mundur selangkah.
"Tidak. Sudah waktunya bagi Ayahku untuk pergi, jadi
aku juga akan pergi."
Son Yu mencoba menghentikan Seolhee yang baru saja
memasuki Aula dan kini akan meninggalkan kursinya.
"Aku memiliki banyak jamuan di Istanaku untukmu..."
"Tidak! Yang Mulia Kaisar sudah memberiku jamuan.
Ibuku menyuruhku untuk makan manisan hanya sekali sehari, jadi aku sudah makan
semua bagianku hari ini."
Seolhee tidak mengerti alasan dari perasaannya yang tidak nyaman ini. Namun, dia ingin segera keluar
dari tempat ini dengan hati-hati dan seaman mungkin, jadi dia menggunakan
Ibunya sebagai alasan untuk keluar.
Wajah Son Yu mengeras, tapi ketika matanya dan mata Seolhee
bertemu, dia berpura-pura bersikap baik dan tertawa.
"Kalau begitu, lain kali ayo kita pergi
bersama-sama. Bagaimana? Atau aku akan pergi dan mengunjungimu di
Kediaman."
"Ayahku mungkin tidak akan membiarkan itu."
Jawab Seolhee sambil tersenyum.
Kini, dia gagal menyembunyikan ekspresinya. Wajahnya
mengeras.
Kemudian, dia berpikir bahwa dia tidak akan bisa datang
ke Aula Istana lagi, jadi dia melarikan diri, pergi dari tempat ini.
T/N: Mgkn Son Yu
ngerasa Yoon tahu klo barusan dia nunjukin ekspresi sebel ke Seolhee, jd Son Yu
mikir klo ke depannya Yoon ga akan ngizinin dia utk dtang ke Aula Istana lg.
"Perempuan itu..."
Afterword
Chapter:
Buat yg ngerasa bingung krn chapter ini kyk ga nyambung
sm chapter sblmnya, tos dlu. Kita sama, Rei jg bingung LOL. Kemungkinan chapter
sblmnya dan chapter ini emang beda setting, jadi…
Chapter sblmnya: Setting-nya di Aula Kekaisaran, lg
Pengadilan Pagi à Pengadilan Pagi selesai, trs tinggal Yoon, Haewoon, sm
Seolhee yg ada di Aula Kekaisaran à Seolhee pergi mau jalan-jalan, Yoon nyuruh Pelayan utk
ngikutin Seolhee. Cerita berakhir di situ, alias alurnya ga maju ke chapter
berikutnya.
Chapter ini: Sedikit Flashback(?) ttg jalan-jalannya
Seolhee à Flashback/Pengenalan ttg Son Yu à Alur maju, setting-nya di Aula Istana, ada Seolhee, Son
Yu, & Yoon yg ngobrol à Seolhee ninggalin Aula Istana à Son Yu ikut ninggalin Aula Istana, mgkn ngejar
Seolhee(?)
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
Previous | Table of Contents | Next
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment