Penerjemah : reireiss 

Source ENG : Jingle Translations 

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup. 

Terima kasih~ 


Chapter 62 – Dia dan Pakaian Malam


[POV Lidi]

Setelah aku berbicara dengan Cain, Clara kembali seolah-olah dia telah memperkirakan waktunya.

Saat aku melihat banyak gaun yang dibawa oleh para pelayan, meski aku telah mempersiapkan diri, wajahku masih menunjukkan sebuah keterkejutan.

Memiliki semua gaun dengan desain yang rumit di hadapanku… Clara tersenyum padaku seolah mengatakan bagaimana menurut Anda?

“Putri. Saya minta maaf karena membuat Anda menunggu. Silakan pilih pakaian favorit Anda.”

“Eh… Iya.”

Meski jumlah gaun yang dibawanya terasa sedikit berlebihan, tapi karena aku menuai apa yang kutabur sendiri, aku pun pasrah dan mengalihkan perhatian ke gaun-gaun ini.

Sekilas bentuk dan warnanya bermacam-macam, tapi semua gaun ini adalah gaun dengan desain off-shoulder yang garis lehernya terbuka.

Padahal gaunnya ada dalam berbagai bentuk… Tapi kenapa semuanya off-shoulder...

“Clara? Apa ini hanya perasaanku saja, atau semua gaun ini memang berdesain off-shoulder…”

Aku merasa aneh dan mencoba bertanya, Clara pun segera membalas dengan jelas.

“Ini adalah perintah dari Putra Mahkota Frederick. Beliau ingin bagian atas dada Anda terbuka, jadi kami menyiapkan gaun-gaun off-shoulder.”

"Aku mengerti…"

Aku mengerti. Itu adalah selera Freed, ya.

Tapi kalau aku memakai gaun off-shoulder, maka ‘Bunga Raja’ akan terlihat.

…Aku ingin tahu apakah tidak apa-apa untuk tidak menyembunyikannya.

Karena hal itu ada di pikiranku, aku pun memutuskan untuk mengonfirmasinya kepada Freed secara langsung. Tapi untuk sekarang, sebaiknya aku memilih gaun yang akan kupakai terlebih dahulu.

"Kurasa yang ini tidak masalah."

Aku menunjuk ke gaun berwarna perak. Warnanya yang terlihat akan sedikit berbeda berdasarkan sudut yang dilihat, aku juga suka dengan bentuknya, garis ramping.

Melihat apa yang kupilih, Clara langsung mengangguk.

"Baiklah. Kalau begitu, mari kita mulai persiapannya."

Clara menepuk tangannya dua kali, para pelayan lain mulai bergerak.

Masing-masing dari mereka memiliki peran yang berbeda-beda. Kinerja mereka sangat terampil.

Itulah yang kupikirkan saat mereka membantuku untuk bersiap-siap.

Kemudian, di bawah komando Clara, aku disiapkan oleh mereka semua. Setelah ini, aku hanya perlu menunggu Freed menjemputku.

Saat Freed memasuki ruangan dan melihat penampilanku, dia tersenyum. Saat dia mengatakan “Kamu sangat cantik.” tanpa sedikit pun rasa malu, aku membalasnya dengan kata “Terima kasih.”

Entah itu sanjungan atau hal lain, aku merasa senang karena dipuji.

Itu adalah cerita yang tidak penting, tapi orang yang kutemui di masa lalu adalah seorang pria yang tidak akan mengatakan ‘cinta’ sekalipun, mungkin orang itu pikir bahwa itu tidak perlu. Tapi bagiku, hal-hal sepele seperti itu membuatku bahagia.

Freed memiliki kesan yang baik dalam hal itu. Dengan murah hati, dia sering mengucapkan dan membisikkan kata-kata cinta.

Meskipun aku sedikit malu dengan itu. Freed juga sudah berganti pakaian, dia memakai pakaian yang cocok untuk pesta perayaan kemenangan...

"…Ah!"

Tanpa sadar aku berteriak.

Aku menutup mulutku karena panik, tapi sepertinya Freed tidak masalah dengan itu.

Dia menatap wajahku, dan perlahan menatap dirinya sendiri.

"…Aku mengerti."

Sepertinya dia mengerti kenapa aku meninggikan suaraku.

Dia tersenyum pahit seolah mengatakan mau bagaimana lagi.

Aku kasihan padanya, tapi aku tidak bisa menahan perasaanku ini.

Dengan kata lain, yang ingin kukatakan adalah…

‘Aku sangat kecewa.’

Seperti itulah.

Pakaiannya adalah pakaian pesta bangsawan biasa.

Sebuah justaucorps hitam yang dihiasi dengan sulaman yang memesona, dan rompi dengan kancing emas. Dasi yang dilipat dengan terampil dan ditata dengan indah sesuai mode terkini.

T/N: justaucorps – baju yang biasa dipake bangsawan di abad pertengahan… Bajunya kyk gni.

Itu sangat cocok dengannya sebagai seorang pangeran. Aku pikir itu sangat cocok untuknya, tapi…

Sayangnya, itu jauh dari apa yang kusukai.

…Kenapa bukan seragam militer? Atau lebih tepatnya, kenapa kamu berganti pakaian!?

Apa membuatku kecewa adalah hal yang menyenangkan?

Meski aku tidak mengatakan semua kata-kata itu, tampaknya wajah kecewa yang kubuat sangat mudah terbaca.

Freed menunjukkan ekspresi bersalah dan meletakkan tangannya di pipiku.

“…Lidi. Jangan kecewa begitu."

“Ugh. Maafkan aku."

Aku tidak punya pilihan selain meminta maaf. Ini sepenuhnya salahku.

Meskipun Freed memujiku, aku sudah bertindak sangat kasar.

Tapi, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir bahwa itu memalukan.

Dengan lembut Freed berkata kepadaku bahwa dia tidak keberatan.

“Pasti Lidi kecewa. Tapi itu adalah baju untuk bertarung, aku tidak bisa memakainya untuk pesta perayaan kemenangan. Apa yang aku pakai terakhir kali adalah pakaian formal untuk upacara tertentu… Lidi mengerti?”

“Emm… Aku mengerti.”

Melihat wajahku yang terlihat sangat putus asa, Freed terus berusaha untuk membujukku.

…Tidak, aku sangat mengerti.

Apa yang dia kenakan terakhir kali adalah pakaian upacara bagi Keluarga Kerajaan, dan yang dia pakai beberapa waktu lalu adalah pakaian komandan eksklusif yang digunakan untuk pertempuran.

Logikanya, aku mengerti kalau mereka bukanlah pakaian yang cocok untuk pesta perayaan kemenangan yang diadakan malam ini.

Apalagi pesta perayaan kemenangan hari ini, digelar untuk apresiasi kepada prajurit biasa, dengan kata lain ini adalah pesta untuk pamer. Akibatnya… Tentu saja Freed akan memakai pakaian ini. Aku sangat mengerti itu.

Tapi, meski aku mengerti… Perasaanku saat ini adalah masalah yang berbeda.

Dengan jelas aku bisa merasakan kalau kesenanganku telah pupus.

Ahh…!!! Seragam militer benar-benar membuat pria terlihat 30% lebih keren.

Aku menundukkan kepala karena kesal, karena aku tidak bisa merasakan denyutan kegembiraan dan kegilaan yang membuncah, seperti yang aku rasakan untuk Freed sampai beberapa saat yang lalu.

Sekali lagi terungkap bahwa aku tidak tertarik dengan wajah Freed.

Rasanya seperti daya tarik Freed itu kurang tanpa adanya seragam militer.

“Haa… Memalukan.”

Saat aku dengan serius menghela nafas sambil melihat wajah Freed, ekspresinya berubah menjadi cukup rumit.

“…Aku tidak membual, tapi ini pertama kalinya aku dibilang ‘memalukan’ oleh seseorang.”

“Maaf… Itu tidak sengaja.”

Tentu saja, dengan ketampanan Freed yang ada di depanku ini, mungkin aku adalah satu-satunya wanita yang akan mengatakan hal seperti itu. Aku ingin tahu apakah dia merasa sakit hati.

Tanpa sadar, ini kedua kalinya aku menunjukkan perilaku tidak sopanku, secara tidak mengejutkan aku merasa bersalah dan dengan tulus meminta maaf.

Pria tampan di depanku ini berkata kalau aku tidak perlu meminta maaf, dan tiba-tiba dia menyipitkan matanya seolah melihat sesuatu yang lucu.

“Tadi kupikir begitu, tapi Lidi tidak tertarik dengan wajahku, kan? Sebaliknya, aku malah menjadi senang dengan itu.”

Meski begitu…

Tapi tetap saja, aku sudah bersikap sangat tidak sopan padanya… Aku pun mencoba untuk memuji Freed dengan seluruh kekuatanku.

“Tidak, menurutku Freed memiliki wajah yang cantik? Dan, em… Aku terbiasa menghargai keindahan, tapi aku selalu terkesan… Ah! Ya ya, ini mungkin terlambat, tapi menurutku penampilan hari ini sangat cocok untukmu, Freed!”

Yosh! Aku berhasil mengatakannya!!

Aku memandang Freed seolah-olah mengatakan aku melakukan yang terbaik, tapi untuk beberapa alasan dia tampak seperti berusaha menahan tawa.

“Yup… Terima kasih.”

"…Freed?"

“Tidak, itu bukan apa-apa…”

Saat Freed menjawab dengan bahu yang bergetar, aku memiringkan kepalaku, merasa tidak yakin dengan apa yang dia maksud. Pada akhirnya dia tertawa.

“Ahahaha! Tidak, kupikir Lidi sudah mencoba mati-matian untuk memujiku, dan kamu berhasil!! Wajah yang kamu buat itu sangat manis dan imut. Kalau Lidi menginginkannya, aku akan memakai pakaian itu saat kita berdua, jadi untuk hari ini tahan dulu, ya?”

“…!?”

Menerima penawaran yang sangat menarik ini, spontan aku menatap Freed dengan mata yang dipenuhi dengan harapan.

Pada saat itu, lagi-lagi Freed tertawa.

“Haha! …Lidi, kamu jujur ​​seperti biasanya. Aku sudah berjanji, kan? Tidak perlu khawatir, aku selalu mengingatnya.”

Ugh. Kalau begitu jangan tertawa.”

Setelah menyeka air mata yang berkumpul di sudut matanya karena tertawa, Freed melihat ke arah jam.

"Maaf maaf. Ah, sudah hampir waktunya. Bisa kita pergi?"

"Ah… Iya."

Aku mengambil tangan yang dia ulurkan dan berdiri di sampingnya.

Lalu aku tersadar bahwa aku tidak memakai penutup apapun untuk menutupi ‘Bunga Raja’.

Ini mungkin buruk.

“Clara, apa tidak ada stole atau bolero?”

T/N: Waktu itu bolero udah dijelasin, kan… Utk stole sendiri itu kyk syal gtu. Ini gambarnya…

Freed menatapku dengan wajah yang kebingungan saat aku memanggil Clara.

“Lidi? Apa kamu kedinginan? Suhu di seluruh Istana kan dikontrol dengan seni magis.”

"Bukan itu. Kurasa aku harus memakai stole, kalau tida ‘Bunga Raja’ akan terlihat."

Saat aku mengatakan itu, Freed membuat wajah yang terlihat tidak senang.

Entah bagaimana… Rasanya suhu di dalam ruangan turun beberapa derajat.

Freed merajut alisnya yang indah dan mendekat ke arahku.

"Apa maksudmu? Apa Lidi mencoba mengatakan bahwa Lidi benci memamerkan ‘bungaku’?"

Tidak, aku tidak mengerti kenapa kamu malah berpikir begitu.

“Bukan begitu. Bukankah 'Bunga Raja' adalah sesuatu yang harus disembunyikan sampai Upacara Pernikahan?”

Waktu itu siapa yang menyuruhku untuk menyembunyikan 'Bunga Raja', ya?

Saat aku menjelaskan bahwa kupikir akan lebih baik untuk menyembunyikannya, akhirnya Freed mengerti dan suasana hatinya pulih kembali.

Whoaa… Pria ini merepotkan.

Aku ingin menjaga jarak dengannya, tapi tampaknya Freed tidak peduli dengan sikapku ini.

"Ah… Aku belum mengatakannya, ya. Kalau Yang Mulia Raja sudah memastikannya, maka tidak masalah untuk ditunjukkan. Lidi telah menerima sertifikasi dari Yang Mulia Raja bahwa 'Bunga Raja' ini asli, jadi aku lebih suka kalau kamu menunjukkannya ke semua orang."

Ah… Jadi begitu, sekarang aku mengerti kenapa Freed memilih gaun off-shoulder.

Tapi, aku berharap dia memberitahuku sebelum ini.

Karena aku tidak tahu, ternyata selama ini aku mengkhawatirkan hal yang tidak perlu.

“Lagipula, akan ada beberapa orang bodoh yang menentang kita karena kita terlalu dekat padahal kita belum menikah. Jadi itu juga akan berfungsi sebagai pengekangan terhadap orang-orang idiot semacam itu. Dengan 'Bunga Raja', tidak akan ada yang bisa mengatakan bahwa kedekatan kita ini tidak layak.”

T/N: Buat yang bingung… Maksudnya ‘dekat’ di sini itu merujuk ke kejadian mereka yang pelukan pas di Gerbang Sihir, sama pas Freed bawa Lidi ke kamarnya, ya. Karena ada beberapa fraksi bangsawan yang ga suka pertunangan Lidi sama Freed karena dianggap sebagai pernikahan politik, jadi pasti mereka bakal nganggap tindakan Freed itu tidak layak sebagai seorang Putra Mahkota.

"Ah…"

‘Kesucian’ diperlukan untuk menikahi Keluarga Kerajaan, jadi sudah pasti ada beberapa bangsawan yang berpikir bahwa kita harus ‘menjaga jarak’ sampai malam pernikahan.

Itu karena mereka tidak tahu bahwa ‘kesucian’ diperlukan untuk mendapatkan ‘Bunga Raja’. Akibatnya bagi mereka, merupakan hal yang tidak wajar bagi seorang Keluarga Kerajaan untuk dekat dengan tunangannya sebelum menikah.

Jadi memamerkan 'Bunga Raja' pada dasarnya adalah untuk menyatakan bahwa dalam ‘prakteknya’ pernikahan sudah terjalin.

Meskipun mereka tidak tahu kebenaran tentang 'Bunga Raja', semua orang yang tinggal di negara ini tahu bahwa 'Bunga Raja' adalah bukti tak tergoyahkan dari Putri Mahkota.

Bunga yang tidak akan pernah bisa dihapus, cerita tentang 'Bunga Raja' sudah sangat terkenal.

“Untuk berjaga-jaga, aku sudah bertanya pada Ayahanda saat Upacara Pertunangan. Aku ingin kamu diakui bukan sebagai tunanganku, tapi sebagai Putri Mahkota. Kupikir dalam prakteknya itu memiliki efek yang cukup besar pada para bangsawan. Orang-orang di dalam Istana memperlakukan Lidi bukan sebagai tunanganku, tapi sebagai Putri Mahkota... Tapi bukankah akan sempurna kalau bukti yang tak tergoyahkan seperti ‘Bunga Raja’ ditunjukkan?”

Dengan begitu, tidak ada yang bisa mengajukan keberatan.

Freed memiliki ekspresi wajah yang begitu bahagia, tapi ada sesuatu di pikiranku.

“Emm… Apakah ini benar-benar… Baik-baik saja?”

Freed memang sudah bilang kalau dia sudah mendapatkan izin dari Yang Mulia Raja, tapi apa ini benar-benar tidak apa-apa.

“Jangan khawatir. Ada contoh yang sama… Aku tidak melakukan hal yang dilarang. Pangeran negeri ini, yakni pamanku juga memberikan ‘Bunga Raja’ sebelum pertunangannya, aku melakukan hal yang sama sepertinya.”

Karena itu Lidi tidak perlu khawatir, kata Freed. Meskipun aku terkejut, aku tetap bisa berbicara.

“Meski kamu tidak berbuat sejauh itu, bukankah cukup jika aku tidak tinggal di kamarmu sampai Upacara Pernikahan?”

Dengan begitu, gosip-gosip yang tidak mengenakkan bisa dihindari.

Kupikir asal aku tidak terlalu dekat dengan Freed, terutama tidak masuk ke kamarnya sampai Upacara Pernikahan nanti, maka tidak akan ada gosip yang beredar.

Aku pikir itu tidak akan menjadi masalah karena kita akan segera menikah, tapi Freed berkata sambil tersenyum…

"Ditolak!"

"Freed?"

"Tidak. Aku tidak akan pernah mengizinkan itu."

Aku pikir ini akan menjadi kesimpulan yang wajar, tapi Freed benar-benar menolak penawaranku.

Dia tersenyum, tapi tidak dengan matanya.

“…Kenapa? Itu akan menjadi cara termudah."

Freed itu menakutkan. Entah bagaimana, aku tetap bisa bertanya padanya, tapi dia menggelengkan kepalanya, dengan matanya yang masih belum tersenyum.

“Jika kita melakukan itu, maka sampai Upacara Pernikahan aku tidak akan bisa memeluk Lidi. Mana mungkin aku bisa bertahan… Mendapatkan banyak pekerjaan masih lebih baik dibanding tidak bisa menemui Lidi.”

Kalau itu terjadi, aku akan mengunjungi Kediaman Vivouare untuk menemui Lidi sepanjang waktu, kata Freed dengan wajah serius.

"Err… Begitukah…"

Aku sangat terkejut karena hanya itu yang bisa menjadi alasanku untuk menghindarinya.

Seketika, aku merasa seperti mataku berubah menjadi titik.

Pria ini benar-benar tidak bisa menahan diri sama sekali.

"Lidi juga, kamu akan menyukainya (tidak akan bertemu sampai menikah), kan?"

“Hah?”

Dia bertanya padaku.

Aku sangat bingung… Bagaimana aku harus membalas pertanyaannya.

Freed menatapku dengan senyum tipis. Senyumannya membuat punggungku menggigil.

Mungkin itu hanya imajinasiku, tapi aku rasa hal buruk akan terjadi kalau aku salah menjawab.

“Lidi?”

“Eh… Ah... Hmm… Aku juga… Iya… Kurasa?”

Sekali lagi Freed bertanya kepadaku, dan sambal mengalihkan pandanganku… Aku mengangguk kepadanya.

Melihatku mengangguk setuju, meski dengan canggung, Freed menunjukkan senyumnya yang biasa. Udara mengintimidasi yang dia keluarkan tadi kini lenyap.

“Syukurlah. Kalau aku sampai mendengar jawaban yang berbeda, maka aku tidak punya pilihan lain selain bertanya secara langsung pada tubuh Lidi.”

Apa!!?

Aku berkeringat dingin mendengar kata-kata Freed.

Itu hampir saja! Malam ini sudah akan mengerikan, kalau tadi aku salah menjawab maka malam ini akan menjadi lebih tragis lagi.

“Hahaha… Ayo pergi, Freed.”

Ingin mengubah topik dengan segala cara, aku mendesak Freed untuk segera pergi.

Dia menatap jam, dan mengibaskan rambutnya, menatapku.

Anehnya, tatapannya terasa er*tis.

“Ah, sudah waktunya… Hei, Lidi? Karena ini kewajiban, mau bagaimana lagi, tapi jika sudah selesai dan sudah sesuai… Kita akan langsung meninggalkan pesta, oke? Aku ingin kita berduaan secepat mungkin…”

Dia tidak memakai seragam militer, tapi suara dan matanya yang diwarnai dengan ga*rah mengejutkanku.

Telingaku terasa panas. Merasa malu, aku menjawab dengan suara kecil.

“I… Iya. Nanti, ya.”

Meskipun aku menundukkan kepala, tampaknya aku memberikan jawaban yang tepat.

Diiringi oleh Freed yang terlihat begitu bahagia, tak heran jika dia mulai bersenandung atau bernyanyi, akhirnya kami menginjakkan kaki ke acara utama malam ini, pesta perayaan kemenangan.


***

Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!

Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!

***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***

Apa pendapatmu tentang bab ini?