Penerjemah : reireiss
Source ENG : Jingle Translations
Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.
Terima kasih~
[POV Clara]
Yang
Mulia Putra Mahkota dan Putri Mahkota kembali ke kamarnya.
Setelah
menerima laporan dari bawahanku, seketika aku melihat jam.
Ini baru lewat tengah hari. Masih ada cukup waktu hingga pesta perayaan kemenangan yang harus dihadiri oleh keduanya.
“Kalau
kalian ingin ikut denganku untuk melayani Putri, maka pastikan untuk tidak
mengganggu kebersamaan Putra Mahkota dan Putri Mahkota. Sambil menunggu Putra
Mahkota memanggil kita, mari kita bersiap dan atur persiapan untuk Putri
Mahkota.”
"Baik!!"
Setelah
aku selesai berbicara, para dayang ini mengangguk dengan wajah serius.
Lima
dayang yang menatapku ini adalah orang-orang yang aku pilih secara pribadi.
Sudah diputuskan bahwa suatu hari nanti mereka akan melayani Putri Mahkota.
Kriteria
seleksinya sederhana. Mereka yang tidak memandang Putra Mahkota. Mereka yang
tidak iri pada Putri Mahkota.
Mereka
yang bisa melayani keduanya dengan sepenuh hati.
Aku
menilai bahwa kelima orang ini adalah orang yang mampu mengatasi kondisi itu.
"Kepala
Pelayan, apakah hubungan antara Putra Mahkota dan Putri Mahkota baik?"
Seorang
dayang yang tidak mengetahui hubungan keduanya bertanya demikian.
Para
dayang lain pun tampak sangat penasaran.
“Saya
sudah mendengar bahwa Putra Mahkota telah menyatakan kalau beliau tidak
membutuhkan selir. Waktu itu, saya juga ikut masuk ke kamar Putra Mahkota saat
Putri Mahkota bermalam di Istana. Tetapi, hanya dengan 2 kejadian itu saja
tidak cukup bagi saya untuk bisa melihat kebenaran. Kepala Pelayan, waktu itu
Anda melihat keadaan keduanya secara langsung, bukan? Jika tidak masalah,
bisakah Anda memberitahu kami?”
"Hmm…"
Aku
tersenyum kecut pada para dayang yang menatapku dengan mata berbinar.
Haruskah
aku mengatakannya...?
Biasanya
dengan kalimat, “Tidak perlu memikirkan hal-hal yang tidak perlu” aku akan menegur
mereka untuk berhenti, tapi sekarang aku sedikit mempertimbangkannya.
…Tentu
saja, tidak baik untuk mempercayai rumor.
Terutama
mereka berlima yang pada akhirnya akan melayani keduanya secara langsung.
Mereka tidak boleh sampai salah paham.
Setelah
sampai pada kesimpulan seperti itu, aku memutuskan untuk membocorkan beberapa
informasi.
"Sangat
baik. Kalian harus mengetahuinya… Seperti yang dikatakan rumor, Putra Mahkota
sangat mencintai Putri. Bisa dikatakan bahwa Putra Mahkota bahkan tidak ingin
berpisah dari Putri meski hanya sesaat."
"Kyaaa…
Jadi semua rumor itu benar."
Saat
aku mengatakannya, para dayang ini langsung berteriak kegirangan.
Aku
memperingatkan mereka.
“Oleh
karena itu, berhati-hatilah dengan sikap kalian terhadap Putri Mahkota. Kalau
kalian bertindak tidak tepat, kalian akan menimbulkan ketidaksenangan Putra
Mahkota.”
“Namun,
Kepala Pelayan. Ini pernikahan politik, bukan? Apakah hubungan keduanya itu
benar-benar nyata?”
Aku
langsung menjawab keraguan yang ditanyakan oleh salah satu dayang.
Kalau
aku tidak meluruskan hal ini, aku yakin, dayang ini akan menimbulkan
ketidaksenangan Putra Mahkota.
“Putra
Mahkota sendiri yang mengatakannya, ini adalah pernikahan yang beliau inginkan
sendiri. Karena itu, jangan salah paham.”
“Kyaaa!!”
Lagi-lagi
mereka bersorak kegirangan, aku hanya bisa melihatnya sambal menghela nafas.
Aku masih teringat dengan keadaan Putra Mahkota sebulan yang lalu.
Beliau
yang tidak tertarik pada romansa dengan wanita, untuk pertama kalinya
menginginkannya.
Hanya
dengan sekali melihat tatapan yang dipancarkan oleh Putra Mahkota untuk Putri,
jelas terlihat bahwa beliau tidak membutuhkan wanita lain.
Tidak
peduli betapa cantiknya seorang gadis yang dibawa oleh para bangsawan di masa
depan nanti, Putra Mahkota bahkan tidak akan melihatnya.
Aku
bisa mengatakannya dengan percaya diri.
Putra
Mahkota selalu menunjukkan senyum yang tenang, itu justru membuat perasaan
beliau tidak bisa dibaca.
Namun,
Putra Mahkota menunjukkan berbagai ekspresi di depan Putri Mahkota.
Di
antara mereka, yang paling luar biasa adalah wajahnya yang tampak terpesona dan
senyumnya yang manis.
Melihat
pancaran kasih sayang yang memalukan itu, aku tidak bisa menyembunyikan
keterkejutanku.
Berbicara
tentang Putri Mahkota yang sangat dicintainya, entah bagaimana, sepertinya Putri
tidak menyadarinya perasaan Putra Mahkota.
Bahkan
pada hari itu, dengan mudah Putri melarikan diri dari Putra Mahkota.
Kejutan
yang kuterima dari kata-kata cinta yang dilontarkan Putra Mahkota masih terukir
di ingatanku.
Penampilan
Putri Mahkota terlihat persis seperti teman masa kecilku, tetapi tampaknya hanya
penampilan mereka saja yang mirip.
Sikap
Putri lebih tomboi dari yang kubayangkan, dia tampak seperti orang yang
blak-blakan.
Putri
juga tidak terpesona oleh ketampanan Putra Mahkota. Putri benar-benar berinteraksi
dengan Putra Mahkota secara alami.
Terlepas
dari keterkejutanku dengan sikap beliau, aku langsung menyadari bahwa itu bukan
hal yang buruk, melainkan memberiku kesan yang baik.
Tentu
saja aku melihatnya dalam cahaya yang menyenangkan karena dia adalah putri dari
teman dekatku, aku tidak dapat menyangkal itu. Aku menyadarinya.
Meski
begitu, untuk membuatnya menjadi Putri Mahkota yang luar biasa, aku ingin
mendukungnya sebanyak yang aku bisa.
Kurasa
itu sudah cukup.
Apa yang bisa kulakukan?
Kupikir… Aku bisa membantunya dengan memilihkan dayang yang baik untuknya.
Ketika
aku menatap para dayang yang bersorak girang, Putra Mahkota menghubungiku lewat
telepati.
Aku
tersenyum ketika menerima permintaan untuk mempersiapkan gaun untuk Putri Mahkota,
aku pun langsung menjawabnya dengan pasti.
Aku
bertepuk tangan untuk mendapatkan perhatian dari para dayang ini.
“Putra
Mahkota sudah memberi perintah. Kita akan memilih gaun Putri Mahkota. Setelah
30 menit kita akan menuju ke kamar mereka untuk mempersiapkan Putri Mahkota, mengerti?”
"Baik!!"
Ketika
aku menerima jawaban yang tepat dari para dayang, aku sedikit memikirkan tentang
apa yang harus dilakukan saat mereka melihat kedekatan Putra Mahkota dengan
Putri Mahkota nanti.
Memang
bagus jika Putra Mahkota memiliki hubungan yang sangat baik dengan Putri
Mahkota. Tetapi… Sayangnya, kedekatan mereka itu adalah pemandangan yang buruk
bagi hati.
Sikap
lesu dan ‘lelah’ yang memikat dari Putri Mahkota dan sikap yang penuh kasih
dari Putra Mahkota dengan memeluk Putri Mahkota.
Itulah
hal yang harus dilihat oleh mereka sebagai seorang dayang.
Faktanya,
aku sangat khawatir, tapi kali ini, sepertinya itu adalah kecemasan yang tidak
perlu.
Ketika
aku membuka pintu pada waktu yang ditentukan, aku melihat Putri Mahkota sedang
beristirahat di pangkuan Putra Mahkota dan… Pakaian Putri… Sedikit berantakan.
Saat
Putri Mahkota menghela nafas dengan ekspresi aneh, aku mencoba yang terbaik
untuk tidak memperhatikan kerutan yang ada pada gaunnya.
Sebaliknya,
Putra Mahkota tampak sangat senang dan bersemangat. Karena kesopananku, aku memutuskan
untuk tidak menyelidiki apa yang terjadi.
Tanpa
memedulikan kami para dayang, mereka kembali bertukar ciuman yang penuh gairah,
mereka tampak enggan untuk berpisah.
Bagaimanapun,
setelah persiapan selesai Putra Mahkota akan segera kembali ke Putri Mahkota,
jadi keherananku pada penampilan keduanya saat ini, tidaklah kecil.
Tapi,
memikirkan sikap keduanya yang memang penuh dengan kasih sayang, kurasa ini
bisa disebut sebagai hal yang menyenangkan.
Para
dayang yang malu saat melihat penampilan keduanya ini memerah dan menundukkan
kepala mereka.
Kupikir
mereka adalah anak-anak yang polos, tapi mereka tidak akan bisa bekerja kalau
mereka terus menunduk seperti itu.
Mereka
harus membiasakan diri, meskipun mereka tidak menginginkannya.
Aku
melirik ke arah para dayang.
Saat
gadis-gadis itu menegakkan diri dengan cepat, aku mengangguk. Tidak apa-apa.
Sekarang,
saatnya menunjukkan kemampuan kita.
Kita
harus mendandani Putri Mahkota untuk kepuasan Putra Mahkota.
Saat
aku menyemangati diriku sendiri, aku berbicara dengan Putri Mahkota yang memandang
kepergian Putra Mahkota.
***
Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.
Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!
Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!
***
Puas dengan hasil terjemahan kami?
Dukung SeiRei Translations dengan,
***
Previous | Table of Contents | Next
***
Apa pendapatmu tentang bab ini?
0 Comments
Post a Comment