Penerjemah : reireiss 

Source ENG : Jingle Translations 

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup. 

Terima kasih~ 


Chapter 34.1 - Kekhawatiran Abadi Kepala Pelayan Wanita 1


[POV Kepala Pelayan/Clara]


"Nona Kepala Pelayan! Yang Mulia Putra Mahkota terlihat memasuki kamar pribadinya bersama seorang wanita!"

"Apa!?"

Aku sedang berada di Istana Dalam lantai bawah saat seorang pengawal kerajaan masuk dan memberi tahuku tentang itu. Aku tidak percaya dengan apa yang telah kudengar.

Aku yang sudah berada di sisi Putra Mahkota selama bertahun-tahun, tentunya aku sangat memahami Putra Mahkota itu orang yang seperti apa.

Tapi, tetap saja.

"....Orang macam apa dia?"

"Itu... Karena itu kejadian yang sangat mendadak. Kami sendiri tidak tahu seperti apa wanita itu..."

Aku mendecakkan lidahku, kesal dengan pengawal kerajaan yang tidak berguna ini.

Yang Mulia Putra Mahkota membawa seorang wanita ke kamar pribadinya.

Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Putra Mahkota adalah orang yang luar biasa. Dia adalah orang yang berpengetahuan dan bertanggung jawab.

Jika dia membawa seorang wanita ke kamar pribadinya, itu berarti dia menunjukkan kemurahan hati terhadap selir itu. Selama ini Putra Mahkota tidak pernah membawa seorang wanita pun ke Istana.

Rasanya aku tidak percaya dengan apa yang dikatakan pengawal kerajaan ini, semua ini membuatku pusing.

Bahkan pengawal kerajaan ini bilang, Putra Mahkota secara eksplisit mengatakan untuk tidak mengganggunya saat dia membawa wanita itu ke kamarnya.

Bagaimana bisa mereka melakukan hal seperti itu di hari yang masih siang seperti ini, terlebih hari ini adalah...

Hari pertunangannya sendiri. Setelah tanpa tunangan selama bertahun-tahun, akhirnya Putra Mahkota bertunangan dengan putri Perdana Menteri.

Setelah mendengar tentang pertunangan Putra Mahkota, aku menjadi kembali teringat dengan wajah orang itu. Aku sangat membencinya, orang itu menjadikan putrinya sebagai tunangan Putra Mahkota. Padahal, sebagai anggota Keluarga Vivouare seharusnya mereka tidak perlu khawatir lagi dengan peringkat bangsawan.

T/N : Orang itu di sini merujuk ke Perdana Menteri (Bapak Lidi).

Kudengar, putri orang itu memiliki tubuh yang lemah. Itu berarti, dia hanya akan menjadi Putri Mahkota hiasan.

Sikap orang itu yang memaksa putrinya sendiri untuk menjadi Putri Mahkota hiasan membuatku mual. Aku harus menghalangi segala rencana busuk orang itu.

Orang itu pasti menggunakan kekuatannya sebagai Perdana Menteri untuk mendapatkan persetujuan dari Yang Mulia Raja agar Putra Mahkota menikahi putrinya.

Tujuan akhir orang itu pasti untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan, karena itu dia tidak ragu untuk menggunakan putrinya sendiri sebagai batu loncatan.

Menurut desas-desus, Upacara Pertunangan telah dilakukan hari ini dan putri itu langsung diperlakukan sebagai Putri Mahkota. Itu mengejutkan.

Aku semakin terkejut saat mendengar bahwa Upacara Penikahannya akan dilaksanakan setengah tahun dari sekarang. Pasti orang itu juga yang merencanakannya.

Aku merasa kasihan terhadap Putra Mahkota yang harus menanggung semua ini.

Aku kembali teringat dengan wajah orang itu, wajah yang memancarkan kebahagiaannya karena rencananya dan keinginannya terkabul.

Tentu saja, aku tahu bahwa Keluarga Kerajaan harus menikah dengan alasan politik. Bahkan Yang Mulia Raja dan Ratu pun menikah dengan alasan itu. Tapi, aku tidak bisa membiarkan hal yang sama terjadi kepada Putra Mahkota yang telah kurawat sejak lama.

Kalau begitu, yang bisa kulakukan hanyalah berada di sisi selir kesayangannya.

Aku bertanya-tanya... Kira-kira apa yang akan terjadi nanti?

Saat orang itu tahu bahwa Putra Mahkota membawa wanita lain ke kamar pribadinya alih-alih putrinya, aku bertanya-tanya apa yang akan terjadi? Apakah orang itu akan membunuh selir Putra Mahkota secara diam-diam? Pikiran-pikiran itu berputar dalam benakku.

Selain itu, wanita seperti apa yang dibawa oleh Putra Mahkota? Mengingat situasinya, Putra Mahkota pasti sangat mencintai selir itu.

Apa wanita yang dibawa oleh Putra Mahkota itu memahami statusnya sebagai selir yang dicintai?

Meski harus menikah dengan putri orang itu tanpa ada rasa cinta, posisi Putri Mahkota tetaplah mutlak. Tanpa mengetahui fakta itu, dia tidak akan bisa berfungsi sebagai selir dengan benar.

Lalu, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Putra Mahkota? Apa Putra Mahkota benar-benar mencintai wanita yang ia bawa itu? Pertanyaan semacam ini terus bermunculan di pikiranku.

Bagaimanapun, aku tidak akan pernah bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di kepalaku ini sampai aku bertemu wanita yang dibawa oleh Putra Mahkota itu.

Aku menunggu sampai Putra Mahkota memanggilku. Aku sudah terbiasa menunggu, karena itu adalah bagian dari pekerjaanku. Bahkan jika Putra Mahkota tidak akan memanggilku, selirnya pasti akan meninggalkan ruangan setelah ‘aktivitas’ mereka selesai. Pada saat itulah aku akan ‘menilai’ wanita itu.

Itulah yang kupikirkan.

Namun, satu hari sudah berlalu sejak aku mendapatkan berita bahwa Putra Mahkota membawa masuk seorang wanita. Dan sampai sekarang, Putra mahkota atau pun wanita itu belum juga meninggalkan kamar.

Semalaman, aku tidak tidur sedikit pun dan tidak pernah meninggalkan posisiku.

Satu-satunya niatku adalah untuk memahami apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Putra Mahkota.


***

Mungkin ada beberapa dari kalian yang ingin membaca suatu novel tertentu tapi belum ada yang menerjemahkan novel tersebut ke dalam Bahasa Indonesia.

Kami bisa menerjemahkan novel yang kalian inginkan tersebut melalui sistem Request Novel!

Jika kalian ingin me-request novel, silakan tulis judul atau beri tautan raw dari novel tersebut DI SINI!

***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***

Apa pendapatmu tentang bab ini?