Side Story 8


Penerjemah: reireiss

Source ENG: Novel Updates

Dukung kami melalui Trakteer agar terjemahan ini dan kami (penerjemah) terus hidup.

Terima kasih~


***

TOLONG JANGAN BAGIKAN INFORMASI TENTANG BLOG INI!!

HAL ITU BISA MENGEKSPOS KAMI PADA PENULIS ATAU WEB RESMI.

JIKA ITU TERJADI, KAMI AKAN DIPAKSA UNTUK MENGHENTIKAN DAN MENGHAPUS NOVEL INI.

JADI MARI KITA HINDARI ITU BERSAMA-SAMA!!

***

WARNING!! R-18!!

Risiko yang terjadi saat atau sesudah membaca, harap ditanggung masing-masing~

***

"Aku ingin menggali lubangmu sambil bermain denganmu dengan posisi terbalik, tapi kamu sedang mengandung."

Haewoon menyeka noda darah dari tubuhnya dengan air. Kemudian, sambil menggendong Eunseol, dia berjalan ke sisi tempat tidur Kaisar dengan air yang masih menetes dari tubuh mereka. Bagian atas ranjang yang tadinya berantakan kini sudah tertata rapi.

"Ah... Siapa..."

"Mereka adalah orang-orang yang cerdas. Aku sudah menghukum semua orang di Kediaman karena sikapmu yang malu-malu, tapi di Kediaman Kaisar, ada seseorang yang mencatat semua hal yang terjadi di sini."

Eunseol menjadi bingung. Dengan lembut, Haewoon menutupi tubuh bagian atas Eunseol dengan selimut emas.

"Mereka harus mencatat berapa kali lubangmu terbuka, berapa kali kejan**nanku menembus lubangmu, dan apakah aku 'keluar di dalam' atau 'mengeluarkannya di luar'."

"Tidak mungkin..."

"Mereka juga bisa berada di tempat lain..." Haewoon terus berbicara dengan terus terang dan menusuk lubang Eunseol dengan jari-jarinya. Tubuh Eunseol memanas karena malu, berpikir kalau mungkin saja ada seseorang yang melihat mereka bercinta di dalam kamar tidur Kaisar.

"Kamu sangat basah, apakah fakta kalau mungkin saja ada seseorang yang memperhatikanmu membuatmu menjadi bersemangat seperti ini?"

"Tidak, bukan."

Sesuatu yang panas mengalir di antara jari-jari Haewoon. Aliran cairan panas yang menetes ke pan*at Eunseol dan ke kain linen tampak begitu jelas sehingga tindakan protes Eunseol menjadi sia-sia. Haewoon terkekeh, menjentikkan jarinya lebih dalam.

"Ah, Hae-Haewoon, aku..."

Dengan lembut, Haewoon meletakkan Eunseol ke samping dan memeluk pinggangnya, sebisa mungkin Haewoon melakukannya tanpa membuat perut Eunseol tegang. Dan ketika pahanya terangkat, secara refleks Haewoon menarik pan*at Eunseol ke belakang.

"Tubuhmu mengingat dengan baik bagaimana aku memelukmu."

Dengan suara menggoda, dengan mudah Haewoon menarik pinggangnya dan menemukan lubang Eunseol. Saat kejan**nannya mengalir deras, Eunseol mengatupkan giginya dengan erangan yang menyakitkan.

"Gigimu akan sakit."

Haewoon membuka lubangnya lebih lebar dan mendorong kejan**nannya lebih dalam ke dalam lubang Eunseol.

"Hmm! Haa! Haa! Haaa! Ah, ahhh!"

Haewoon melakukannya dengan lembut dan kemudian kasar. Tiba-tiba Haewoon mendorong lebih keras dari biasanya dan sepertinya Haewoon benar-benar marah.

Rahang bawah Eunseol menegang. Haewoon meraih panggul Eunseol dan mencium tengkuknya. Haewoon menggosokkan bibirnya di leher Eunseol, dan menggigitnya. Eunseol mengeluarkan suara yang cab*l.

"Kamu menjadi lebih basah dari biasanya dan kamu membuatku basah kuyup."

Menanggapi kata-kata Haewoon, Eunseol mencengkeram tepi ranjang dan menutup matanya dengan erat.

"Ah... Hm, hmm..."

Eunseol menggigit jari Haewoon. Karena Eunseol tidak bisa menggigit jari Haewoon dengan keras karena dia takut itu akan membuat Haewoon terluka atau merasa sakit, bagian bawah tubuh Eunseol menjadi semakin sakit.

Plak, plak, plak.

Jleb.

Plap.

Plak.

Jleb.                     

T/N: Sumpah sejauh ini, selama aku tl novel smut. Novel ini, khususnya chapter ini yg ngebuat aku ngerasa malu (bgt) sendiri pas tl-nya…

Aroma cairannya, lubangnya yang mengelilingi kejan**nannya mengetat, semua itu membuat Haewoon semakin merasa haus. Dirinya melahap kejan**nan Haewoon sampai ke ujung akarnya. Eunseol menerimanya dalam-dalam saat dia mengisap jari Haewoon.

"Ku... Mohon..."

"Haruskah aku membasahi lubangmu dengan spe**aku?"

Haewoon merasa senang, melihat kejan**nannya yang basah kuyup dengan cairan Eunseol, dia juga merasa senang melihat kedua cairan mereka bercampur di dalam lubang Eunseol. Pemandangan yang penuh nafsu ini begitu manis dan memikat sehingga Haewoon ingin menunjukkan semua ini pada Eunseol.

"Hmm... Ya... Umm..."

Eunseol menerimanya dengan sangat baik meski dia kesulitan dengan itu. Haewoon menarik jarinya yang dihisap oleh Eunseol.

"Katakan padaku apa yang kamu inginkan."

"Di dalam, basahi bagian dalamku... Hiks, Haewoon, kumohon..." Eunseol langsung menjawab. Kalau tidak, Haewoon akan menyiksanya tanpa henti sampai Haewoon mendapatkan apa yang dia inginkan.

Plak.

Haewoon mendorong begitu dalam sampai melukai lubang Eunseol. Eunseol mengeluarkan erangan seperti jeritan.


***

Puas dengan hasil terjemahan kami?

Dukung SeiRei Translations dengan,


***


Previous | Table of Contents | Next


***

Apa pendapatmu tentang bab ini?